Welcome to blog Angga Ardinata

Rabu, 11 Januari 2017

AKHIR KISAH CINTAKU


AKHIR KISAH CINTAKU
Memang perkenalan Angga dan Ayu baru setelah mereka terpilih menjadi ketua dan sekretaris MPK. Tetapi perlu diketahui Angga mengenal Ayu sudah sejak kelas X. Dulu beberapa kali Angga pernah mengoreksi hasil ulangan harian Ke-NU-an milik Ayu. Karena saat itu nilai Ayu di atas rata-rata membuat Angga jadi penasaran tentang seseorang yang pandai.
Di kelas X Angga berada di kelas X.5, Angga sering melihat Ayu berjalan di depan kelasnya. Tapi karena saat kelas X Angga belum mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya itu. Angga cenderung pemalu dan pendiam. Dia lebih suka membaca buku atau menulis puisi daripada bergaul dengan temannya.
Alhasil karena sifat pemalunya itu Angga hanya terdiam dan menyimpan kekagumannya dan tidak berani mendekati Ayu. Dengan begitu berakhirlah kisah Angga yang tertarik pada Ayu saat itu karena Angga terlalu pengecut saat itu.
Awalnya pertemuan yang menjadi awal kenangan indah bersama Ayu saat Angga berhasil terpilih menjadi ketua MPK mengunguli Achsin dan Jawadul yang merupakan pesaing beratnya. Ayu pun berhasil terpilih menjadi sekretaris MPK. Suatu rekan kerja yang pas dan serasi. Inisial nama mereka sama. Kemudian banyak teman-teman yang bilang “wah cinta lokasi nih” serasi juga nih MPK-nya. Angga hanya tersenyum lembut.
Kemudian hari itu berlalu. Angga pun masih dengan keraguannya. Hingga ada suatu sms dari seseorang. Ternyata itu dari Ayu yang berisi tawaran Ayu untuk membantu Angga di MPK.
Nah disinilah kisah cinta mereka dimulai. Saat itu mereka masih agak malu-malu. Namun Angga saat itu mampu mengalahkan dan menyingkirkan rasa malu dan keraguannya akan hal tentang Ayu.
Saat itu Angga mulai sering sms Ayu. Awalnya untuk membicarakan tentang kerja sama. Tapi lama-lama menjurus ke kehidupan pribadi. Angga sering menanyakan kabar Ayu dan tidak lupa Angga mengingatkan Ayu untuk tidak telat makan dan shalat.
Semakin lama, perhatian Angga ke Ayu semakin bertambah. Angga adalah tipe orang yang tidak mudah di tebak dan sering membuat kejutan. Dan Angga memberikan kejutan kepada Ayu saat ulang tahun. Angga memberikan kado yang merupakan oleh-oleh dari Singapore. Saat itu Angga sengaja mengikuti Ayu dan mencuri moment yang tepat untuk memberikannya.
Sejujurnya sesuatu yang membuat Angga mengagumi Ayu tentang ketaatannya beribadah dan senantiasa menghidupkan sunnah Rasul. Ayu sering melaksanakan shalat malam tahajud dan puasa sunnah senin-kamis dan shalat dhuha. Sedikit-sedikit Angga mulai mengikuti yang dikerjakan oleh Ayu.
Ketika pertama melaksanakan shalat tahajud terasa berat untuk bangun, mungkin karena belum terbiasa dan karena terlalu lelah berlatih bulu tangkis sampai pukul 21.00 WIB.
Tetapi Angga selalu berlatih dengan mengaktifkan alarm, dan tidur pada awal malam. Ternyata setelah menjalani beberapa kali. Angga mulai terbiasa dan akhirnya menemukan kenikmatan iman.
Bersama Ayu membuat Angga sadar tidak semua wanita selalu minta dimanja.
Tidak semua wanitas selalu minta dimanja. Tidak semua wanita selalu minta diperhatikan. Tidak semua wantia selalu minta macam-macam.
Masih banyak wanita yang masih mampu berdiri tegar, meski terkadang sering dikecewakan. Masih banyak wanita yang masih mampu banyak diam, meski gejolak hati kadang tak tertahankan. Masih banyak wanita yang masih mampu setia, meski terkadang pernah diduakan.
Ketika laki-laki berusaha pergi dan menghindar. Wanita masih mampu untuk bertahan. Ketika laki-laki datang kembali membawa keinginan. Wanita masih mampu menerima dengan kedua tangan.
Meski wanita terkadang terlihat mengacuhkan. Tapi sesungguhnya jauh di lubuk hatinya yang paling dalam. Wanita masih mampu berdoa dalam setiap sujudnya. Berdoa dan berharap untuk yang terbaik bagi laki-laki yang disayanginya.
Suatu ketika Angga memberikan surat berisi puisi untuk Ayu ketika bertemu di parkiran untuk masuk sekolah.
Inilah puisi pertama yang dibuat Angga saat mengenal Ayu.
Di batas senja ini, indahnya mengusir kesedihanku. Namun sebentar lagi akan pergi malam pun akan datang menemani. Ku coba nikmati meski hanya sendirian.
Untuk mengenang masa-masa kecilku dimana aku belum mengenal cinta. Waktu pun telah lama berlalu mata pun menangis. Karena sepi selalu menyelimuti. Dalam gelapnya malam aku teringat akan wajahmu. Teringat akan masa-masa indah bersamamu.
Masih ku ingat dengan jelas kerlingan matamu. Saat pertama kali kita bertemu. Mata indah itu yang mampu meluluhkan hatiku. Hati yang selama ini beku. Dan memalingkan diri dari cinta. Kau telah membuat hari-hariku berwarna. Kaulah yang membuat hari-hariku bermakna. Dan kaulah yang membuatku mengerti cinta dan kasih sayang.
Namun untuk mengungkapkan perasaanya ke Ayu, Angga masih takut dan sedikit ragu. Seperti biasa saat galau melanda Angga sering membuat/merangkai puisi/kata-kata romantis untuk move on.
Aku suka dia tapi aku tak tahu untuk. Bilang kepadanya jika aku suka. Jatuh cinta kepadanya. Aku cinta dia. Karena dia yang mampu membuatku jadi terpana. Saat melihatnya dan berdebar hati di dada. Dan  terdiam saat aku melihatnya.
Tapi aku yakin diriku. Pasti bisa membuatnya. Cinta kepadaku. Suka kepadaku. Dan terima aku apa adanya.
Semenjak itulah Angga menyemangati dirinya untuk bisa dekat dengan Ayu. Karena di dekat Ayu membuatnya bisa merasa tenang dan bahagia. Berbagai cara pun dilakukan sama Angga. Dalam pikirannya hanya tertuju pada Ayu.
Angga pun mulai mendekati Ayu dengan ikut ekstrakulikuler yang diikuti Ayu. Angga yang sejak pertama di Al-Ma’ruf tidak pernah ikut pramuka, jadi bersemangat ikut pramuka karena adanya kehadiran Ayu disana. Entah kenapa Angga mulai menyukai dan menikmati kegiatan barunya tersebut. Di samping karena ada Ayu pujaan hatinya, tetapi karena suasana yang sangat menyenangkan.
Awalnya Ayu tidak ada rasa sedikitpun terselib di hatinya pada Angga. Namun seiring berjalannya waktu mucullah rasa simpatik dihatinya. Ayu diam-diam memperhatikan Angga dan getaran-getaran itu mulai muncul. Ayu semakin yakin bahwa Angga adalah laki-laki yang diidam-idamkannya.
Saat Ayu melihat Angga mengenakan pakaian muslim dan ia membaca buku seraya bersandar, udara pegunungan yang sejuk menggetarkan hati Ayu saat melihat Angga, tak terasa air mata mulai tertetes di kedua pipinya, bukan lantaran kharismatik Angga, tapi dengan melihat Angga, Ayu terikat akan besarnya dosa, ia merasa amalan-amalan ibadahnya belum ada apa-apanya, Angga bisa mengingatkan Ayu kepada Allah Swt dari waktu itu Ayu mulai memantapkan hatinya.
Sepulangnya mereka dari ziarah mereka shalat berjamaah, dan tak disangka-sangka Angga memberikan sebuah gantungan kunci yang bertuliskan “SINGAPORE” sebagai kado ulang tahun Ayu yang ke-16. Awalnya Ayu malu-malu untuk menerima kado tersebut, tapi ia ingin menghargai niat baik Angga dan akhirnya ia menerima kado tersebut. Ayu merasa sangat gembira menerima hadiah dari Angga, dari saat itu Ayu mulai berpikir apakah Angga juga mempunyai perasaan yang sama dengannya.
Waktu seiring waktu mereka semakin dekat, namun mereka masih malu-malu untuk mengungkapkan perasaan mereka satu sama lain. Suatu hari Angga share dengan Ayu, ia menceritakan seorang wanita yang baru disukainya. Hati Ayu merasa sedih mendengarnya, tapi ia tidak berani jujur dengan Angga kalau ia merasa sedih Angga dekat-dekat dengan wanita lain.
Di malam yang entah kapan itu tepatnya kapan, Angga mengungkapkan perasaannya ke Ayu. Ayu jadi senyum-senyum tak menentu di kamarnya ia sangat kegirangan, jadi salah tingkah, mungkin Angga akan tertawa kalau melihat tingkah Ayu waktu itu.
Hatinya sangat senang tau bahwa wantia yang diceritakan Angga waktu itu adalah Ayu. Saat itu juga Ayu pun mengungkapkan perasaannya ke Angga dan mereka akhirnya mengetahui perasaan mereka satu sama lain.
Namun hati Ayu menjadi sangat sedih ketika ia mengetahui kalau Angga sudah mempunyai kekasih di luar kota, Ia tau mengenai hal itu dari teman dekatnya yang juga teman dekatnya Angga, hatinya semakin sedih saat Angga berkata ia akan kuliah di luar kota dan akan selalu dekat dengan kekasihnya. Angga tidak mengatakannya ke Ayu.
Hati Ayu semakin hancur, tak sadar ia hanya terdiam dan tak ada kata, banyak teman-teman sekelas yang menanyakan Ayu kenapa, tapi ia tak begitu merespon pertanyaan-pertanyaan itu, teman-temannya coba menghiburnya dengan bertingkah lucu, tapi Ayu hanya menatapnya dan tak ada sedikit senyuman, sebelumnya Ayu tidak pernah seperti itu, entah hal apakah yang membuatnya seperti itu.
Ayu tidak menanyakan hal tersebut kepada Angga, dan tiba hari Angga menceritakan mengenai kekasihnya itu, Ayu tidak merasa terkejut karena ia sudah mengetahui hal tersebut sebelumnya. Hatinya tidak sesedih saat pertama ia mendengar hal itu walaupun ia rasakan perih dan tanpa sadar air mata mengalir di kedua pipinya.
Ayu sesungguhnya seorang yang sangat lemah, perasaannya mudah terluka. Tapi ia mencoba menguatkan hatinya, karena rasa cintanya begitu besar untuk Angga. Ia merasakan cinta menjadi orang ketiga diantara Angga dan kekasihnya.
Sebenarnya Ayu juga merasa bersalah hadir diantara keduanya, pernah sekilas Ayu berpikir untuk melepaskan Angga agar ia bisa bahagia dengan kekasihnya, tapi rasa cintanya untuk Angga menjadi penguat Ayu untuk bertahan.
Hari dan hari mereka lewati segitiga cinta. Mungkin saat itu Angga masih ada perasaan dengan Sheila Nirmala Sari kekasihnya. Ayu mengerti akan hal itu, toh dia bersama kekasihnya sebelum mengenal Ayu.
Perasaan Angga ke Ayu hari ke hari semakin bertambah dan ia memutuskan untuk melepas Sheila. Ayu merasa senang tapi juga merasa kasihan dengan Sheila. Karena dia, Angga dan Sheila berpisah. Ayu semakin yakin dengan pilihan hatinya.
Hari itu Angga mengikuti perkemahan untuk mewakili sekolahnya, dan dari situlah Angga mengenal Anggraeni Kusuma Dewi. Mereka saling bertukaran nomor handphone. Anggrek ternyata kagum dengan pribadi Angga, ia menaruh hati untuk Angga, tapi mereka hanya bersahabat, walaupun Anggrek mempunyai perasaan dengan Angga, tapi Angga selalu mengingat Ayu yang mencintainya. Perasaan Angga untuk Ayu sangat besar, ia tidak ingin melepaskan Ayu dan memilih Anggrek. Ayu awalnya merasa sedikit khawatir dengan kehadiran Anggrek, tapi setelah Angga bisa meyakinkan Ayu bahwa cinta Angga selalu untuk Ayu. Perlahan rasa khawatir itu pergi.
Mereka semakin dekat, namun mereka memutuskan untuk tidak berpacaran, mereka hanya menjalin kisah cinta secara Islami, dan tidak melanggar aturan dalam Islam. Ayu menginginkan Angga menjadi Imam hidupnya kelak, dan Angga pun ingin Ayu kelak menjadi pelengkap tulang rusuknya.
Cobaan kembali hadir di kisah cinta mereka, saat Ayu jujur kepada Angga bahwa ia masih berkomunikasi dengan mantan kekasihnya dulu. Dan ia tak jarang memberi perhatian lebih untuk Ayu. Hati Angga merasa sedih, dia berpikiran bahwa Ayu sudah tidak mencintai Angga dan ingin kembali dengan mantannya. Bukan itu tujuan Ayu memberi tahu Angga mengenai hal itu, Ayu hanya ingin terbuka dengan Angga dan tidak ada rahasia yang ditutup-tutupi. Setelah Ayu menjelaskan hal yang sebenarnya, kesalahpahaman Angga mulai hilang. Mungkin karena besarnya rasa cinta Angga ke Ayu. Mereka pun berbaikan kembali.
Puisi-puisi cinta Angga berikan untuk Ayu. Hati Ayu selalu berbunga-bunga setiap kali menerima dan membaca puisi-puisi cinta Angga, karena puisi-puisinya dapat menyejukkan hati Ayu. Ayu dan Angga semakin dekat dan mengetahui karakter keduanya.
“Ayang” Ayu Angga, singkatan nama mereka yang menjadi panggilan sayang mereka di antara mereka.
Angga adalah seorang atlit bulu tangkis, ia juga sangat sibuk menyelesaikan urusan OSIS di sekolah mereka. Saat Angga begitu sibuknya sampai ia tidak sempat memberi kabar ke Ayu dalam waktu yang tidak singkat. Ayu merasakan ada jarak diantara mereka, tapi hal itu tidak berlangsung lama.
Mereka kembali dekat setelah Angga memberi pengertian ke Ayu, ketidakdewasaan Ayu dan rasa takut kehilangan Angga seringkali membutakannya, ia sering cemburu dan bersikap tidak dewasa. Ayu sadar mengenai kekurangannya itu, dan ia ingin menjadi seorang wanita yang bersikap lebih dewasa dan mengerti tentang keadaan Angga dan akhirnya mereka saling berkomitmen.
Ayu merasa sangat menyesal dan merasa bersalah. Tanggal 7 April 2013 tepat ultah Endri. Tidak seharusnya Ayu membicarakan mengenai Endri kepada Angga, yang ternyata Angga saat itu sedang sakit, dan ia sudah 2 hari tidak masuk sekolah. Ayu tidak menyadari hal tersebut.
Namun bukan maksud Ayu mengutamakan masalah Endri daripada Angga, Ayu sangat mencintai Angga. Angga mungkin merasa sangat kecewa dengan Ayu. Disaat ia sakit bukan perhatian dan kasih sayang yang ia berikan, tapi malahan menceritakan kesedihan mantannya, Ayu sangat menyesal, ia merasa sangat sedih dan bingung apa yang harus ia lakukan, ia mencoba meminta maaf kepada Angga dan Alhamdulillah Angga memaafkannya.
Dari lubuk hati yang paling dalam Ayu sebenarnya sangat sedih dan merasakan apa yang dirasakan Angga. Angga akhir-akhir ini fisiknya sering melemah, akibatnya ia sering sakit. Ayu hanya bisa mendo’akan untuk kesehatan Angga. Ayu tidak bisa merawat saat Angga sakit, karena jarak yang begitu jauh dan belum adanya halal diantara mereka. Ayu tidak bosan-bosannya mengingatkan agar Angga selalu menjaga kesehatannya. Ayu pun merasa sedih saat Angga sedih dan begitu pula sebaliknya.
Lambat laun seiring bergantinya waktu. Ayu semakin bersyukur bisa menjadi bagian dari kehidupan Angga. Angga memang seorang yang dari dulu menjadi impian Ayu, karena dimata Ayu ia adalah orang yang sholeh, rajin ibadah, suka membantu meringankan pekerjaan orang tua, dia juga suka sering berkorban untuk Ayu.
Pernah suatu ketika, entah itu tepatnya kapan, saat itu Ayu berselisih paham dengan salah seorang sahabat Angga, dan kebetulan ia juga teman Ayu. Ayu tidak bermaksud meremehkan apalagi menghina jerih payah mereka yang sudah berbulan-bulan mereka kerjakan, entah bagaimana berita itu membuatnya merasa sangat kecewa dengan Ayu.
Dia salah paham dengan ucapan Ayu. Sempat ia mengkritik perbuatan Ayu dihadapan Angga dan temannya, karena rasa sayangnya Angga ke Ayu. Angga juga merasa tersakiti saat itu. Saat itu Ayu benar-benar drop, ia bingung harus bagaimana. Mungkin memang kalau dilihat dari luar Ayu tampak tegar dan seolah tidak terjadi apa-apa. Tapi senyumannya tak bisa menggambarkan hatinya, Angga hadir dan selalu mensupport Ayu, ia menasehati Ayu, dan ia mau menjadi teman Ayu berbagi kesedihannya.
Angga juga menjadi penengah diantara kesalahpahaman mereka. Karena Angga kini mereka sudah berbaikan. Peristiwa itu membuat Ayu semakin ingin mempertahankan Angga. Angga ada disaat Ayu membutuhkannya.
Suatu hari mereka mengingat masa ketika mereka pertama kenal, perjumpaan mereka sampai surat-suratan cinta di antara mereka.
Ketika itu Angga mengirimi surat untuk Ayu.
Dari pengagum rahasiamu, Angga Ardinata. Jalan seribu cara, gang menuju hatimu. Ku coretkan sebuah kertas dengan tinta cinta ini. Ku susun kata demi kata hanya untukmu. Tak pernah kubayangkan sebelumnya. Untuk aku menulis surat ini untukmu.
Andai kau tahu. Saat itu, sejak itu dan sampai sekarang. Aku tak tahu apa yang terjadi. Sampai aku mulai tertarik padamu.
Jujur. Saat pertama melihatmu. Aku tertarik, terpesona dan tertegun. Kulihat pandangan pertama pada dirimu. Betapa indah dirimu dan cantik rupamu. Semua perasaan di hati ini terjadi karena begitu indahnya kau di mataku.
Tapi saat ini ku beranikan diri untuk mengungkapkan isi hati ini. Aku nyatakan kalau aku mencintaimu. Dan terserah apa katamu. Yang pasti aku menyayangimu.
Ku harap kau membalas sepucuk surat ini. Dengan berita yang menyejukan hati. Dapat menjawab semua gelisah hati selama ini. Kutunggu jawabanmu wahai kekasih hati.
Dan saat itulah lagu Aku Jatuh Cinta selalu aku putar menemani malam-malam yang indah karena hadirnya dirimu dihatiku.
Awalnya ku tak mengerti apa yang sedang kurasakan. Segalanya berubah dan rasa rindu itu pun ada. Sejak kau hadir di setiap malam di tidurku. Aku tau sesuatu sedang terjadi padaku
Sudah sekian lama ku alami pedih putus cinta. Dan mulai terbiasa untuk sendiri tanpa asmara. Dan hadirmu membawa cinta sembuhkan lukaku. Kau berbeda dari yang ku kira.
Coba-coba dengarkan apa yang ingin aku katakan. Yang selama ini sungguh telah lama terpendam. Aku tak percaya membuatku tak berdaya. Tuk ungkapkan apa yang kurasa.
Aku jatuh cinta kepada dirinya. Sungguh-sungguh cintaku apa adanya. Tak pernah ku ragu namun tetap selalu menunggu. Sungguh aku jatuh cinta kepadanya
Kadang aku cemburu. Kadang aku gelisah. Seringnya ku tak tentu lalui hariku. Tak dapat ku pungkiri. Hatiku yang terdalam. Betapa aku jatuh cinta kepadanya
Dan Ayu pun mengirimkan balasan surat kepada Angga.
Surat ini ku tulis dari ungkapan lubuk hatiku, yang aku tujukan untuk seseorang yang aku berdo’a pada Sang Maha Pengasih agar dia kelak adalah imam hidupku.
Aku sadar rangkaian kalimatku tak seindah karya penyair dunia, tapi aku menulis surat ini penuh kasih pada setiap goresan tintaku, karena aku berharap kamu akan tersenyum ketika membacanya.
Sering aku dengar firman Sang Maha Mengasihi yang intinya, “Seseorang yang baik akan dipersatukan dengan seseorang yang berhati baik, begitu pula sebaliknya.”
Terkadang aku bertanya, apa diriku termasuk golongan hamba-Nya yang kelak akan bersatu dengan seseorang berhati mulia? Sering aku renungkan, apakah pantas diriku bersanding denganmu? Dirimu begitu sempurna dimataku. Rajin sembahyang, berbakti pada ibu bapak, cerdas, berhati baik, pantang menyerah, dan sifat-sifat baik yang tidak aku sampaikan ada pada dirimu, kesempurnaan ada dalam ragamu.
Kalau boleh jujur, dirimulah yang aku idamkan untuk menjadi imam hidupku kelak. Tapi kalau seandainya takdir tidak berpihak, aku akan tegar melepasmu, karena aku yakin dirimu akan berpasangan dengan seseorang yang lebih baik dariku, karena dirimu orang yang sangat baik.
Diriku saat ini harus berusaha keras memperbaiki diri untuk bisa bersanding dengan orang sepertimu, tapi aku lebih berharap engkaulah jodohku, hatiku begitu mencintaimu. Aku berharap dirimu mau membantuku mempercantik sikapku, tutur kataku dan terpenting hubunganku dengan Allah dan kedua orang tuaku.
Itulah surat balasan cinta Ayu kepada Angga. Betapa senang sekali hatinya. Dia sempat menyanyikan lagu Sepanjang Hidup yang mewakili perasaan senang dihatinya.
Aku bersyukur kau disini kasih. Di kalbuku mengiringi. Dan padamu ingin kusampaikan. Kau cahaya hatiku. Dulu ku palingkan diriku dari cinta. Hingga kau hadir mengubah segalanya.
Inilah janjiku kepadamu. Sepanjang hidup bersamamu. Kesetiaanku tulus untukmu. Hingga akhir waktu. Kaulah cintaku.
Sepanjang hidup seiring waktu. Aku bersyukur atas hadirmu. Kini dan selamanya aku milikmu.
Itulah saat yang dinantikan Angga dalam pengarapannya pada Ayu.
Kasih telah lama kunantikan saat indah dalam hidupku, saat kau ada disampingku. Kasih tetaplah kau disin, bersama kita kan memadu cinta.
Ku harap kau mau mengerti sampai saat ini tiada penggantimu. Dekaplah erat diri ini dan dengarlah kasih suara hatiku.
Hari demi hari telah kita lalui dalam suka dan duka. Apapun yang terjadi ku takkan peduli hanya dirimu pujaan hatiku.
Ketika Angga mengungkapkan perasaannya ke Ayu. Dalam hatinya Angga cuma berharap agar Ayu mengizinkan Angga untuk mencintainya. Dia sudah pasrah dan rela jika Ayu menolaknya.
Sungguh benar ku cintaimu. Meski kau tak pernah anggap ku ada. Ku tak akan memintamu untuk mencintaiku.
Ku tak berharap kau cintaiku. Ku tak berharap kau balas cintaku. Yang ku harap kau izinkan aku mencintaimu.
Cinta ini sudah terlanjur ku miliki dari dirimu. Biarkan cintaku bersamamu. Meski ragaku tak bisa bersamamu.
Suatu ketika pada pulang sekolah Angga kembali memberikan surat kepada Ayu yang berisi jangan berubah dalam menyayangi dan memahami Angga.
Hanya denganmu aku berbagi. Hanya dirimu paling mengerti. Kegelisahan dalam hatiku yang selama ini tak menentu. Tak ada ragu dalam hatiku. Pastikan aku jadi cintamu. Seiring waktu yang telah berlalu. Mungkin kamu yang terbaik untukku.
Akan ku lakukan semua untukmu. Akan ku berikan seluruh cintaku. Janganlah kamu berubah dalam menyayangi dan memahamiku.
Inilah cintaku ku berikan untukmu. Setulus hatiku ku berikan untukmu. Lihatlah aku, rasakan seluruh cintaku. Mengalir tulus untuk dirimu. Tak ada yang lain dihatiku. Selain namamu.
Ayu pun membalas surat dari Angga yang intinya kehadiran Angga mampu menyembuhkan semua luka, dan mampu cerahkan semua asa.
Ketika aku merasa lelah untuk mencari cinta sejatiku. Ku mencoba menutup hatiku. Lalui hariku, tanpa satu cinta.
Ku yakin dirimulah yang bisa membuat hidupku lebih bermakna, yang mampu sembuhkan semua luka, yang mampu cerahkan semua asa.
Ku yakin dirimulah yang selalu temani setiap malam sepiku, selalu bersama diriku, karena kau cinta sejatiku.
Tapi ku kini, ku tak akan lagi menutup hatiku, karena hadirmu dan karena ku merasa ku telah menemukan cinta sejatiku, yang takkan melukaiku, yaitu dirimu.
Dan Ayu pun juga menyisipkan do’anya di surat balasannya yang berisi memohon agar Allah menjaga rasa dalam hati mereka sampai ikatan halal mempersatukan mereka.
Ya Allah.
Terima kasih Engkau telah mengirimkannya untukku. Walaupun dia bukan malaikat-Mu. Namun kehadirannya selalu menciptakan senyuman dalam hembusan nafasku. Kehadirannya yang selalu mengingatkanku atas hadir-Mu.
Dia bukanlah seorang pelukis, namun dia memberikan pelangi di hidupku. Dia bukanlah penyair, tapi puisi-puisinya senantiasa memberi kesejukan di hatiku.
Jika boleh hamba berharap. Semoga kelak dia menjadi imam dalam hidupku. Akan ku jaga rasa dalam hati ini, sampai ikatan halal mempersatukan kami. Tapi jika dia bukanlah untukku, berikanlah dia seseorang yang lebih baik dariku, dan jaga hatinya untuknya.
Tapi aku berdo’a, semoga akulah kelak pelengkap tulang rusuknya.
Pesan memaafkan dan mencintai. Semua yang kulakukan adalah untuk kebahagiaanmu. Segalanya hanyalah untukmu. Hanya saja aku bukan lelaki yang sempurna. Selalu ada saja kata dan kesalahan yang mungkin bisa menyakiti hatimu. Oleh karena itu, terimalah maafku bersama 1000 cintaku.



KU LAKUKAN SEMUA UNTUKMU
Lama Tak Jumpa. Tak Mampu Ku Bertahan Dalam Sunyi. Dan Ku Katakan. Aku Rindu. Rindu Yg Mendalam. Ketika itu sudah 2 minggu Ayu dan Angga tidak bertemu karena sibuknya aktivitas perkuliahan mereka berdua yang berbeda kota.
Akhirnya setelah lama memendam kangen dan rindu yang mengebu mereka berdua janjian untuk ketemuan di toko Urip Jember ketika Ayu sedang berbelanja perlengkapan menjahit untuk ibunya. Dan Angga janji akan datang menemui Ayu, meskipun setelah itu langsung mengemudi mobil berangkat ke Purwodadi menghadiri pernikahan paman Karyono.
Di pertemuan itu Angga membawakan bunga dan es krim Magnum buat Ayu. Jam demi jam berlalu sampai akhirnya Angga harus pulang untuk siap-siap berangkat ke Purwodadi. Karena mengemudi mobil Angga butuh istirahat beberapa saat.
Ketika sampai rumah Angga mendapat sms dari Ayu.
Ayu     : “Pertemuan singkat yang indah. Tapi sebenarnya masih ingin lama lagi kak.”
Angga:              Kita memang hanya bertemu satu kali tapi percayalah pertemuan itu takkan  menghapus namamu dari ingatanku
Ayu     : “Makasih ya kak bunganya, aku sampai lupa bilang makasih.
Angga:            Iya dek sama-sama. Dek Jadikan aku sebagai cermin berdandanmu agar aku bisa selalu melihat senyummu dan wajah cantikmu.”
Ayu     : “Kak udah ahhh rayu-rayunya, kan nggak lucu kalau aku tiba-tiba senyum-senyum sendiri di sini gara-gara sms-sms kakak, hehehe.”
Angga:            Adek nanti ketemu di deket gang lagi kan? Jika sudah didekat adek rasanya seperti ingin mengehentikan waktu, karena saat bersama adek waktu terasa cepat berlalu.
Ayu     : “Iya kak. Kakak aku itu bingung harus apa kalau deket kakak, hehehe.”
Angga:             Hehe iya dek. Kakak juga grogi deket adek. Tapi habis itu kakak menyesal nggak berani ngomong ke adek.”
Ayu     : “Ngomong apa kak? Kok lama banget ya adek di urip.
Angga:            Mau bilang kalau setan gentayangan pas malam jumat, kalau adek selalu gentayangin hati kakak setiap hari. Kakak selalu terbayang-bayang senyum adek.”
Ayu     : “Kak aku malu senyum-senyum sendiri gara-gara baca sms kakak .”
Angga:            Hehe adek udah selesai apa belum? Kok lama ya disana dek?
Ayu     : “Lha ya lama kok kak.”
Angga:            Adek disana lama ya. Kakak juga tadi pas pulang lampu merah dijalan lama banget dek, coba adek yang jadi lampu merahnya kakak akan rela berhenti selamanya nunggu adek.
Ayu     : “Haduhhh kakak pinter gombal sekarang.”
            Setelah itu Angga fokus mengemudi mobil ke Purwodadi. Selama 2 hari di Purwodadi Angga sangat kangen sama Ayu karena teringat senyum dan canda tawa saat sebelum pergi ke Purwodadi.        
            Setelah pulang dari Purwodadi Angga mendapat kabar dari Ayu kalau teman Ayu akan menikah. Dan Ayu diundang menghadiri resepsi pernikahan temannya di Semarang.
            Ayu pergi ke Semarang bersama teman-temannya. Setelah sore hari Angga berinisiatif menanyakan kabar Ayu dan acara resepsi pernikahan teman Ayu.
Angga : “Adek udah pulang belum? Nanti ceritain ke kakak ya dek gimana pernikahan teman adek?”
Ayu     : “Ini udah jalan pulang kak. Aku berandai-andai tadi kakak ikut aku, kita pakai baju kembar datang ke pernikahanya temen ku, kakak nanti tak kenalin temen-temen ku, hehehe pasti di ciye-ciye kak.”
Angga : “Hehe kan kalo tadi kakak ikut bisa dek. Hehe kakak juga kosong nggak sibuk ini. Hehe kalo di ciye-ciye adek kan pipinya langsung merah, jadi tambah cantik adek. J
Ayu     : “Hehehe kakak tak kenalin temen-temenku nanti. tapi kan di kelas ada yg suka aku, ya kasian kalau liat aku sama kakak.”
Angga : “Hehe iya cowok mana sih yang nggak suka sama adek. Ya kakak beruntung bisa deket adek. Adek memang pantas dicintai. Tapi cinta kakak takkan terbagi. Walau nanti datang seorang bidadari. J
Ayu     : “Hehehe kakak bisa aja. Makasih ya kak.”
Angga:            “Iya sama-sama dek. Adek gimana acaranya disana seru dek? Teman adek ada yang ingin menyusul nggak?
Ayu     : “Hahaha aku sama kakak, ayo nyusul kak.”
Angga : “Hahaha iya kita nyusul yuk dek. Adek kayaknya kok sudah nggak sabar ya! Hehhe.”
Ayu     : “Hehehe ayo kak.”
Angga : “Will you marry me dek? Kakak akan jawab ke penghulu, Qobiltu nikaha watas bijaha bimahrin maskurin halan. J
Ayu     : “ J Aku sampai nggak bisa berkata apa-apa!”



UJIAN KESETIAAN
            Semakin lama Angga dan Ayu semakin nyaman dengan hubungan mereka. Walau sekedar Ta’aruf karena tidak berani menyimpang dari ajaran agama. Mereka sering menahan diri. Tidak melakukan kegiatan pacaran yang dilakukan muda-mudi masa kini.
            Ketika Ayu mempunyai masalah dan beban pikiran Angga selalu berusaha membantu menyelesaikan dengan support dan dukungan terhadap Ayu.
            Ketika itu Ayu masih memendam masalah yang dipikirkannya. Sehingga Angga memulai inisiatif untuk menawarkan untuk mendengarkan cerita curhatan Ayu.
Angga:            Kakak siap dengerin cerita adek. Adek kemarin kan katanya mau cerita.”
Ayu     : “Kak, dari kmarin adek kepalane sakit gara-gara mikirin itu, tapi malam ini pengen aku ceritain ke kakak, tapi aku takut kakak marah. L
Angga : “Gpp kok dek. Cerita aja dek. Emm cerita yg kemarin dek?
Ayu     : “Kak, kan dulu adek bilang ada salah 1 teman adek yang suka adek, namanya Shofa kak, adek udah merasa jahat banget sama dia, adek udah ngasih harapan palsu sama dia, dulu dia sering perhatian, dan adek menerima perhatiannya, karena kakak dulu sangat sibuk, adek minta maaf ya kak, kita juga sempat dekat, tapi aku masih mengganggapnya teman, tapi dia udah menganggep aku malah udah calon istrinya. Dia sering ngasih adek hadiah, tapi sekarang adek menjauh dari dia karena aku insya Allah mantap sama kakak, dia sakit hati kak, dan kalau dia sakit hati kesehatannya drop, soalnya pernah disakiti mantannya dia drop, adek merasa bersalah kak.
Mnurut kakak gmana? Maaf kak bukan maksudku menyakiti kakak dengan cerita seperti ini, aku menjauhinya karena kakak, dan gak mau lagi menyakiti hatinya lagi, tp aku ga niat buat nyakitn dia kak.
Angga : “Emm kakak cuma pesen aja sama adek disana adek kan beda sama di kudus. Tempat dan pergaulan beda sama Al-Maruf. Ya adek usahakan bijaksana dalam bergaul. Kakak di STAIN juga jaga jarak sama cewek lainnya dek. Soalnya ibuku pesen sama kakak jangan putus sama Ayu. Bapak juga bilang gitu. Adek pasrahkan sama Allah masalah jodoh. Kalo masalah teman kakak tidak pernah melarang adek berteman. Tapi adek juga jaga batasan-batasan itu dek.”
Ayu     : “Iya kak, adek merasa jahat banget sama dia kak.”
Angga : “Ya adek bisa kasih pengertian ke Shofa secara halus dek. Atau mungkin adek bisa kasih dia puisi atau kata-kata gitu tentang kisah kita dek.”
Ayu     : “Aku awale nggak mau cerita ini, takut kakak jadi salah paham, dan sakit hati kak, tapi aku harus jujur kak
Angga : “Iya gpp dek. Sebenarnya kakak itu percaya sama adek. Adek lebih baik adek tetap berteman sama dia. Tapi adek kasih penjelasan biar dia tahu tentang kita dek.”
Ayu     : “Kak, dia nggak mau balas sms ku, aku mengajak bicara baik-baik dan coba jelasin, tapi dia nggak mau, dan mungkin udah benci adek. Adek juga nggak mau sering sms dia takut dia berharap lagi kak.”
Angga  : “ Ya udah jangan dipikirin terus dek. Semakin banyak yang suka adek, semakin berat untuk memperjuangkan adek. Akan kakak jaga hati ini untuk adek. Kan kakak jaga beribu harap dan mimpi bersama adek.”
Ayu     : “Dia sudah tau masalah tentang kita kak, tapi dia itu belum bisa berpikir dewasa kak, makanya sulit ngasih dia pengertian. Dia juga sulit menerima semua ini. Kak, adek minta maaf malah menyakiti kakak dengan cerita ini, adek sayang kakak.
Angga:            Gpp dek. Yang penting adek sudah jujur sama kakak. J  



Takkan Berpaling Darimu
Tanggal 22 April 2015 pukul 00.01. Tepat Angga berusia 19 tahun. Angga mendapatkan ucapan selamat ulang tahun yang pertama dan satu-satunya dari Ayu. Hanya Ayu yang memberi ucapan selamat ulang tahun kepada Angga.
Ayu     : “Assalamu'alaikum kakaku sayang, genap usiamu brkurang 19th. J kak semoga usiamu di skarang kakak tambah dewasa, tambah bagus ibadahnya, selalu sayang sama keluarga. Semoga semua cita-cita kakak terlaksana. Kak terima kasih ya kak, selama ini udah mau mengisi hari-hari adek kak. J Terima kasih atas hal-hal indah bersama kakak. Love you.
Angga : “Wa'alaikum salam. Makasih banyak ya dek. Kakak seneng bgt dek. J Adek orang pertama yang ucapin selamat ulang tahun ke kakak.
            Hari itu berlalu dengan biasa saja tanpa ada yang istimewa karena Ayu hanya melakukan sesuatu yang biasa di hari luar biasa Angga.
            Tetapi semua itu dinikmati Angga dengan bahagia dan suka cita. Karena orang dicintainya rela begadang demi mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
            Beberapa minggu kemudian Angga menghadapi beberapa even besar, seperti Latihan Gabungan Se-Jawa Madura, Pertandingan PIONIR Nasional di Palu, Ujian Akhir Semester, dan Pertandingan Kretek Cup di Kudus.
            Sejak itu hubungan Angga dan Ayu sedikit renggang dan memberi kesempatan orang lain buat merebut hati Ayu. Tetapi Ayu tetap menolak dan setia sama Angga. Konflik itu terjadi ketika Ayu menceritakan kalau ada seseorang teman yang menembak Ayu.
Ayu     : “Kak, kan dulu adek pernah cerita adek punya sahabat namanya Dicha, nah tadi dia nembak aku kak.
Angga : “Sebenarnya kakak nggak bisa kasih solusi buat adek masalah ini. Karena kalau adek putuskan sendiri nggak menerima Dicha gara-gara kakak. Kakak takut jadi fitnah dek, karena apabila kita menolak apalagi dia sholeh akan jadi fitnah dek. Jujur kakak sayang sama adek. Tapi kakak rela adek nentuin pilihan adek. Kakak lebih seneng adek bahagia, walau kakak menderita dek. Lebih adek istharah dulu sebelum menerima atau menolak Dicha dek
Ayu     : “Kakak kenapa bilang begitu?”
Angga : “Bukan begitu maksud kakak dek. Adek harus menilai orang objektif dek. Kakak bilsng gitu justru karena kakak sayang sama adek. Dulu kakak kan beri adek doa cinta. Kalau kakak mengagumi dan mencintai adek, tapi kakak lebih berdoa dan menitipkan adek pada Allah, kalaupun adek tidak jadi jodoh kakak itu qadarullah, yang penting kakak sudah berusaha dan menitipkan pada Allah. Kakak cuma ingin yang terbaik buat adek. Kalau dia baik untuk kita, semoga diberi jalan agar bersatu.
Ayu     : “Kakak,  adek bingung mau ngomong apa. Adek nggak mau pisah sama kakak. L
Angga : “Adek jangan nangis ya. Kakak nggak ingin pisah sama adek. Tapi menurut guru kakak. Kalo perempuan menolak laki-laki yang sholeh akan menjadi fitnah dek. Itu ada haditsnya dek. Kakak nggak mau adek kena itu. Adek kakak belum mengikat adek dalam ikatan nikah, jadi adek berhak memilih yg lebih baik dari kakak. Tapi kakak selalu berdoa dan bermunajad agar kakak dipersatukan dengan adek sebagai keluarga sakinah, mawadah dan warahmah.”
Ayu     : “Aamiin kak. Janji ya kak nggak akan pisah sama Adek. Adek sayang sama kakak.”
Angga : “Insya Allah dek. Kakak juga sayang sama adek.”

Aku hanya ingin pasrah untuk semua ini. Aku tiada daya untuk semua ini. Biarlah berjalan seperti adanya.



Pertemuan Sebelum ke Palu
Seiring waktu yang telah dilalui Angga dan Ayu. Banyak suka duka. Cobaan dan godaan yang mereka hadapi. Tapi mereka tetap kuat dan mampu melewati semua itu.
Angga yang ketika di rumah sering disuruh ibunya untuk membantu menyapu, mengepel dan memijat ibunya ketika lelah. Dengan sabar Angga melaksanakan perintah ibunya. Ketika sedang memijat ibunya Angga mencertitakan hubunggannya sama Ayu kepada ibunya. Ibunya dengan sabar mendengarkan keluh kesah dari anaknya dan dengan bijak memberikan beberapa nasihat berharga.
Tanggal 16 Mei 2015, tepat hari sabtu Angga dan Ayu janjian akan bertemu sebelum Angga berangkat ke Palu. Sementara itu terjadi masalah ketika Ayu mau izin karena mendapat tugas dari orang tuanya membantu menjahit pakaian.
Mereka sebelumnya sudah ingin bertemu di depan DPRD yang terkenal buat ajang pertemuan muda-mudi sambil minum es campur. Ketika Ayu mendapat halangan untuk izin keluar ketemu Angga, maka sebagai laki-laki jantan Angga ingin menemui Ayu di rumahnya sekaligus kenalan dengan kedua orang tua Ayu.
Angga : “Dek apa kakak ke rumah adek aja? Nanti kakak bawain es campur DPRD dek. Sekalian biar kenal sama ibu adek sama minta doa ibu dek. Boleh nggak dek?
Ayu     : “Jangan kak, nggak enak sama tetangga kak, kak kan rumah adek nggak di kota.”
Angga : “Ya daripada ketemuan di luar rumah lebih baik ketemuan di rumah dek. Ada mahram adek. Jadi nggak timbul fitnah dan nggak khalwat dek. Kan kakak kesana tamu dek. Cuma sebentar aja dek.
Ayu     : “Jangan kak, kan ketemuannya di tempat ramai, kak daripada nanti kalau kakak kesini timbul omongan-omongan yang nggak baik, kan adek ini anak gadis. Ya belum pantes bawa temen cowok pulang, apalagi adek status masih sekolah, bapak juga ini baru plitur pintu, jadi agak ribet dan rumah berantakan, nggak enak kak.
Setelah perjuangan yang meyakinkan orang tuanya Ayu mendapatkan izin bertemu Angga di DPRD karena Ayu beralasan akan bertemu Angga yang akan pergi bertanding ke Palu dalam waktu yang lama.
Setelah lelah menunggu lebih dari 40 menit akhirnya Ayu sampai di DPRD. Angga yang sudah menanti segera mencari tempat untuk ngobrol dan minum es campur. Di pertemuan itu lagi-lagi Angga memberikan Ayu setangkai bunga yang indah.
Angga : “Kakak kemarin habis curhat ke ibu kalau adek disana banyak yang suka dan banyak di tembak cowok dek. Terus ibu bilang kakak harus pertahanin adek. Ibu bilang adek baik, cantik dan kalem soalnya kakak liatin foto-foto adek ke ibu dek. J
Ayu     : “Kakak cerita sma ibu, adek jadi nggak enak kak sama ibu.
Angga : “Ohh ya dek tadi gimana kok bisa dapat izin buat ketemu kakak? Hehe ibu adek bilang gimana dek? Bapak nggak marah dek?
Ayu     : “Ibu tadi bilang gini kak, ciye mau ketemuan sama pcrnya, ya bapak nanya kak, kakak pergi ke palu ada apa, ya adek jelasin ada lomba bulu tangkis kak.
Angga : “Dek kakak liat-liat, adek manis banget ya. Ikan air tawar aja bisa diabetes semua kalo adek nyemplung disitu. J
Ayu     : “Hehehe biasa aja,,, es campurnya lebih manis kak.”
Angga : “Tapi serius adek manis banget kok. Dek jualan tabung oksigen nggak? Soalnya tiap deket adek nafas kakak jadi sesak.”
Ayu     : Hehehe... bisa aja kakak.
Angga : “Kakak nemang nggak bisa bikin kapal, apalagi bikin pesawat. Tapi kalo bikin adek senyum, bisa deh.
Ayu     : “J hehehe memang bisa aja kakak buat adek senyum.”
Angga : “Dek senyum nya biasa aja dong,  masa membekas dihati kakak nggak hilang-hilang.”
Ayu     : “Hehehe aku jadi malu kak.”
            Tidak terasa sudah berjam-jam Angga mengobrol dengan Ayu sampai sudah habis es campur 2 gelas Angga. Akhirnya Ayu izin pulang karena bilang pada orang tuanya tidak akan lama-lama perginya, hanya sebentar. Maka Angga memesankan beberapa es campur untuk di bawa pulang Ayu untuk ibu dan bapaknya.
Ayu     : “Kak adek mau pulang dulu ya kakak sayang J.”
Angga : “Adek hati-hati ya. Adek nanti sms kakak kalau udah sampai. Kakak keingetan adek terus kalau jauh dari adek. Tapi kalau deket adek, kakak malah jadi keringetan dek.”
Ayu     : “Hehehe kok bisa kak, memang adek kmpor bisa buat kakak kepanasan dan keringetan.”
Malam harinya sebelum keberangkatan ke Surabaya naik elf dilanjutkan terbang dengan pesawat ke Palu. Angga masih menyimpan semangat membara dan senyum yang mempesona dari Ayu
            Malam keberangkatannya Angga mencoba memberi kabar dan meminta doa keselamatan dan kemenangan dari Ayu.
Angga : “Kakak habis sholat ini langsung naik elf dek. Dek kakak masih kebayang-bayang senyum adek tadi siang.”
Ayu     : “Hehehe kakak tadi siang adek malu senyum-senyum gara-gara kakak gombalin. Kakak jangan lupa berdoa ya sebelum berangkat biar selamat.”
Angga : “Iya dek tadi udh berdoa bareng-bareng. Dek kakak berharap bisa jadi OBAMA?”
Ayu     : “Kok OBAMA kak? Kenapa?”
Angga : “Karena kakak ingin jadi Orang yang BAhagia bersaMAmu adekku sayang. J
Ayu     : “J terima kasih kakak. Ohh ya makasih bunganya kak, bunga adek banyak ini setiap ketemu pasti dapat bunga dari kakak”
Angga : “J hehehe jadi kakak nggak usah kasih adek bunga lagi dong. Hehehe. Kakak kok nggak pernah dapat bunga dar iadek?
Ayu     : “Hehehe ya ngasih aja terus gpp kak, biar bunga adek banyak, habis itu bisa buka lapak bunga deh, hehehe masak laki-laki tak kasih bunga kan lucu kak.”
Angga : “Hehehe iya siap dek. Jadi lapak bunga cinta AyAng. Adek kasih kakak sesuatu dong yang akan jadi kenangan dek. Adek kasih pohon aja dek.”
Ayu     : “Kok pohon kak?
Angga : “Biar dapat mengurangi global warming cinta adek dihati kakak. Hehehe.”
Ayu     : “Hahaha adek pengen ketawa terus kak,. Ada-ada aja kakak.”
Angga : “Kakak lagi di elf dek ngamati jalan-jalan dek. Mau kakak hafalin jalannya.”
Ayu     : “Buat apa di hafalin kak?
Angga : “Biar kalau kakak nyetir nggak kesasar ke hati adek. Hehehe.”
Ayu     : “Hehe asal kakak nggak ke sasar ke hati cewek lain aja.”
Angga : “Ya nggak dong dek. Adek tadi udh lapor satpam belum?
Ayu     : “Kenapa lagi kak?
Angga : “Kan adek udh 1x24 jam hadir di pikiran kakak.”
Ayu     : “Hehehe udah ahh kakak gombalnya, adek mau belajar dulu nih.”
Angga : “Ya udah dek belajar gih sana! Belajar terima kenyataan kalao kita jodoh dek.”
Ayu     : “Hehehe kakak pinter banget ngrayu J.”
Angga : “Kakak bukanlah orang yang hebat. Tapi kakak mau belajar dari orang-orang yang hebat. Kakak adalah orang biasa. Tapi kakak ingin menjadi orang yang luar biasa. Dan kakak bukanlah orang yang istimewa. Tapi kakak ingin membuat adek jadi yang teristimewa dihati kakak.”
MAAF DAN KENANGAN SEBELUM KE PALU
            Jauh hari sebelum pergi ke Palu Angga menyempatkan diri untuk ke Semarang untuk bertemu Ayu. Waktu itu Ayu mengatakan tidak bisa bertemu karena akan ada pelantikan anggota SAEC (Sultan Agung English Club). Ya walau Ayu menolak tapi Angga hanya ingin bertemu Ayu sebentar saja walau lima menit.
            Dengan rasa rindu yang semakin menggebu berangkatlah Angga ditemani teman sejatinya Rouf untuk menemui Ayu.
            Sebenarnya maksud Angga menemui Ayu untuk dua hal yang sangat penting. Pertama, meminta maaf karena hari sebelumnya ketika Angga janji mau ke Semarang tapi tidak jadi karena ada wisuda di STAIN Kudus. Kedua, ingin memberikan sebuah kado dari Angga tepat 3 tahun hari jadian mereka tanggal 22 April 2015. Tepat sehari setelah Angga berulang tahun.
Angga : “Adek tahu nggak langit masih selalu biru dari pertama diciptakan. Embun pun masih sejuk sampai sekarang. Dan nama adek pun nggak mau kalah, selalu tersimpan dihati kakak sejak pertama bertemu. J.”
Ayu     : “Iya kak. J . Adek minta maaf ya kak kemarin-kemarin cuek terus marah sama kakak, adek sebel sama kakak, kakak terlalu sbuk, saat ada waktu malah kakak ngomongin orang lain, saat sakit kayak gini rasanya pengen selalu diperhtiin orang yang di sayang. adek minta maaf ya kak.”
Angga : “Bukan salah adek kok. J Udah kakak maafin dek. Adek jangn sedih ya. Kakak sayang kok sama adek. Buktinya kakak masih ada buat adek. Adek sabar ya. Kadang nikmat sakit itu ada hikmahnya. Adek suka hadiahnya? Udah dibaca dek?
Ayu     : “Adek terharu baca kisah kita kak L.”
Angga : “Hehe kenapa dek? Hahaha kakak lebay ya dek.”
Ayu     : “Hehe kakak kaya penyanyi aja banyak lagu yang kakak tulis.”
Angga : “Haha iya kan mewakili perasaan lirik-liriknya dek. Hahaha. Adek suka?
Ayu     : “Hehehe iya terima kasih kak. J.”
Angga : “Kakak ada lagu sholawat cinta buat adek. Ini dek sholawatannya.
Sholatum bissalabil mubin........
-Awalnya diriku, bila jumpa km,
Hati bergetar, rasa tak menentu
Lalu melihatmu dgn senyummu. buat sejuta, warna di Hidupku.

Sholatum bissalabil mubin........
-Kini kurasakan bahagia sekali,
Saat kau ungkapkan semua isi hati, lalu kau bisikkan lirih kepadaku, lalu ku dengarkan kau bilang i love you.
Sholatum bissalabil mubin.........
-Malam itu kamu Pake jilbab biru terangnya bulan pancarkan cantikmu,aku sapa kamu,balas senyum itu,Aku jadi salah tingkah karenamu.
Sholatum bissalabil mubin.........
-Terangnya purnama oh indah sekali. siapa nama dinda,wahai penyejuk hati. Jika demikian perkenankan aku,Hadir sendirian mengisi cintamu.
Sholatum bissalabil mubin........
Ayu     : “Wahhh semuanya serba cinta ya kak. :-). Kakak, adek bersyukur menjadi orang yang kakak cintai. J



Senior Dan Junior
Angga : “Assalamu’alaikum. Adek mau cerita apa dek?
Ayu     : “Tapi kakak jangan salah paham ya kak, ini adek cerita biar nggak ada kesalahpahaman kak, kak adek kan ambil Makul SPI semester 4, nah ternyata ada kakak kelas yang kayaknya naksir adek, namanya mas Candra, dia sering sms adek, dia dapat no ku dari tmenku, dia sering perhatian sama adek kak, dia memang belum bilang suka sama adek, tapi diri tingkah lakunya menggambarkan dia suka adek, kak maaf ya adek cerita gini, jangan marah ya kak. Dia orang Demak juga, tapi di Semarang jadi takmir masjid di masjid dosenku kak, dia agamanya bagus, kayaknya juga pengetahuane luas.
Angga : “Iya dek. Adek memang pantas dicintai. Kakak tetap berhusnudzan adek masih sayang sama kakak karena kenangan kita tak terlupkan. Kakak jadi bangga bisa deket adek yang banyak direbutin laki-laki sholeh. Kakak akan berusaha perhatian dan sayang buat adek, biar adek tidak berpaling dair kakak
Ayu     : “Insya Allah kak, terima kasih ya kak, kakak udah mau mengerti dan nggak marah kak. J Adek sayang kakak. J




Beratnya Perjuang Di Palu
Angga : “Assalamu’alaikum dek kakak tadi alhamdulillah menang.”
Ayu     : “Wa'alaikum salam selamat ya kakak sayang J kapan tanding lagi?
Angga : “Nanti sore main ganda dek 32 besar.”
Betapa beratnya perjuangan di kota Palu dengan terik panas matahari rata-rata 45
Angga : “Alhamdulillah menang dek besok main lagi. Lawan jambi msk 8 besar dek.”
Ayu     : “Alhamdulillah kak selamat ya kak. J.”
Angga : “Iya adekku sayang. Kakak disini belajar bahasa Palu. Bahasa Kaili. Emm nagaya kamiu. Artinya kamu cantik sekali. J.”
Ayu     : “Hehe kakak, bisa aja kakak.”
            Setelah mendapat semangat dari Ayu bersiap menghadapi lawan yang berat dari Jambi karena mengalahkan unggulan kedua dari Jakarta.
Angga : “Assalamu'alaikum. Dek doain kakak ya habis ini main babak 8 besar dek lawan jambi.”
Ayu     : “Wa'alaikumussalam J. Iya kak , kakak harus semangat ya kak, semangat berjuang. Jangan telat sarapan.
            Pertarungan mati-matian merebut tiket Semi Final melawan Jambi
Angga : “Assalamu'alaikum. Adek kakak habis main. Alhamdulillah menang lawan jambi. Nanti sore main lawan solo babak semi final. Doain kakak ya dek.”
Ayu     : “Wa'alaikumussalam iya kak alhamdulillah semangat ya kak. J berjuang trus.
            Pulang dari Palu ketemu Ayu.
Ayu     : “Assalamu'alaikum kak, ada wktu nggak kak? Adek rencana pngen ke kudus hari ini
Angga : “Wa'alaikum salam. Kakak udah di rumah dek. Ada dek. Kakak alhamdulillah dapat juara favorit dek. Jadi dapat medali perunggu dan boneka dek tapi masih di Palu sana hadiahnya. Nanti hadiah sama oleh-olehnya buat adek aja.”
Ayu     : “Ya kak gapapa J makash ya kak oleh-olehnya J.”
Angga : “Alhamdulillah klo adak suka. Adek kartu nama kakak jangan dibuang ya. Kakak dapetin itu mati-matian dek. Adek lagi apa?
Ayu     : “Iya nggak mungkin adek buang kak. Adek lagi nonton TV ini kak.”
Angga : “Emm sejak kakak cinta adek, kakak lihat matahari tidak terbit dari timur dan tidak terbenam di barat dek.”
Ayu     : “Kok bsa kak? Emm ada-ada aja kakak ini.”
Angga : “Karena sekarang matahari cinta kakak terbit dari hati adek dan terbenam di hati kakak dek.
Ayu     : “Hehe kakak bisa aja. Makasih kak.”
Angga : “Adek liat deh ke langit. Tau nggak kenapa dari sekian banyak bintang, cuma ada satu yg jadi rembulan dek?”
Ayu     : “Hehe nggak tau kak. Kenapa kak?
Angga : “Karena walaupun ada banyak gadis yang cantik laksana bintang, tapi cuma adek rembulan hati kakak yang kakak cintai.”



Alasan Memutuskan Menduakan Cinta Kita
Ayu     : “Karena adek membutuhkan seseorang yang lebih dewasa dari adek. Berat sekali melepaskan kakak L.”
Angga : “Apa kakak nggak bisa berubah dewasa dek? Yang adek inginkan dewasa seperti apa dek? Umur/pemikiran/kepintaran dek?
Angga : “Apa adek yakin bahagia jika adek bersama org yg dewasa? Apa adek nanti tidak tertekan kalau orang dewasa mengekang dan possesive terlalu banyak aturan? Apa adek tidak percaya kekuatan cinta yang bisa merubah segalanya dek bahkan merubah pendewasaan kakak dek ? Dan apa adek tau bagaimana proses pendewasaan itu?
Ayu     : “Kak, adek juga tidak menyangka, adek belum lama kenal dengan mas Ribut, tapi adek merasa nyaman sama dia. Kalau adek ada masalah atau minta saran, mas Ribut membrikan saran yamg bjaksana, ya semoga langkah berat adek ini berbuah kebaikan kak. Awalnya sulit sekali melepaskan kakak. Adek pun mash mengingat betul saat-saat bersama kakak. Memang adek belum begitu mengenal mas Ribut, tapi insya Allah baik.
Angga : “Emm iya kakak ngerti dek. Menurut kakak itu pelarian karena kita kurang komunikasi dan perhatian. Apa adek yakin adek nggak akan dikecewakan mas Ribut? Jujur kakak nggak rela jika nanti adek menyesal. Adek berarti sudah nggak sayang ya sama kakak?
Ayu     : “Kak, ini memang berat. Adek mohon kebesaran hati kakak.”
Angga : “Ya dek kakak akan berusaha ikhlasin adek. Tapi berat sekali dek.”
Ayu     : “Insya Allah bisa kak.
Angga : Badan kakak lemes sama nggak bertenaga dek. Dek kakak ada permintaan terakhir buat adek. Boleh dek?
Ayu     : “Kakak kenapa? Kakak jangan gtu, kakak udah maem apa belum? Kasian badan kakak, kakak minta apa?
Angga : “Kakak nggak tau dek. Apa kita masih bisa berjumpa lagi pas adek ultah. Kakak ingin jika nanti terjadi sesuatu sama kakak adek mau jalankan amanah kakak. Ada dua amanah kakak dek. Pertama tolong berikan novel-novel kakak buat Jamila sepupu adek dan kedua berikan lukisan kakak buat Sheila dulu kakak pernah janji ke dia.



Aku Sudah Tidak Bisa Menahanmu
Angga : “Emm ya dek. Hehe maaf jadi diskusi kita dek. Sbnrnya adek berhak bahagia sama mas Ribut. Kakak akan sllu support adek. Sekarang kakak lega melepas adek. Krn kakak yakin adek bahagia sama mas Ribut. Emm adek bnrn sayang dan cinta sama mas Ribut apa sekedar kagum?
Ayu     : “Adek juga belum tau kak. Kakak mau buat adek seneng?
Angga : “Iya siap mau dek. Apa yang harus kakak lakuin dek? Adek mau kakak comblangin sama mas Ribut.”
Ayu     : “Ndak lah kak, adek mau kakak tetap semangat dalam menjalani aktifitas, hidup bukan hanya sekedar ini, jika Allah mengizinkan perjalanan hidup masih panjang, ada hal-hal hebat yang harus kakak raih. Kakak boleh sedih, tapi mau sampai kapan? Tugas kita lakukan yg terbaik, dan banggain orang-orang di sekitar kita, ada ibu bapak, saudara-saudara. TETAP SEMANGAT KAK J TERSENYUMLAH.”
Angga : “Berat dek. Kakak dulu terpuruk karena cinta dan adek datang menyelamatkan kakak sekarang adek pergi! Gimana kakak akan bangkit dek. Jujur kakak selama di Palu berharap Juara demi adek dan akan pulang lalu ketemu adek merayakan juara kakak. Dan akan melihat senyum manis di bibir adek. Lalu adek merah merona krn malu dan kita tertawa ceria dek. Sayang itu hanya mimpi dek.”
Ayu     : Kakak. L. Yakin kakak bisa...! Hebat tidak karena adek.”
Angga : “Iya makasih dek. Sebenarnya kakak takutkan jika adek msh ragu sama mas Ribut dan jika nanti cinta adek bertepuk sebelah tangan dan adek kecewa. Terus kakak sudah move on dan dapat pengganti yang lebih baik dari adek. Terus adek ingin kembali pada kakak. Kakak tentu susah terima adek kembali. Kakak ini baru berusaha agar nanti tidak menyesal akhirnya dek.



Bertemu Bertiga Dalam Cinta Segitiga
Ayu     : “Assalamu’alaikum. Kakak semangat ya UAS.”
Angga : “Wa'alaikum salam. Maaf kakak habis UAS dek. Emm dek sebelum kita berpisah dan berbeda arah kakak mau ketemu adek dulu dek buat terakhir kali dek.”
Ayu     : "Iya kak. Di tempat biasa kak. Kakak lagi dimana?”
Angga : “ Di perjalanan dek.”
Ayu     : “Naik apa? Sama siapa?
Angga : “Kakak naik motor sama Rouf. Ketemu di tempat biasa dek.”
Ayu     : “Udah sampai Semarang belum?
Angga : “Belum dek. Bannya bocor dek.”
Ayu     : “Emm kasian kakak, aku dari tadi masih nungguin kakak.
Angga : “Ya maaf dek nunggu lama.”
Ayu     : “Gpp kak, aku sambil baca buku kak.”
            Setelah sampai di tempat biasa tidak disangka. Dia bersama pacarnya. Untung aku sudah bawa Pasukan 3 orang. Rouf dari Kudus, Anang dari Pati, dan Taufik dari Demak. Jadi siap kalau ada hal-hal terjadi yang tidak diinginkan.
            Aku, Ayu dan Ribut akhirnya bicara dari hati ke hati. Aku bicara ke Ayu sampai Ayu meneteskan air matanya. Dan Ribut Cuma bisa menenangkan hati Ayu/.
-Dicari benang dan jarum utk merajut kembali hub kita di masa lalu.
-Entah mana yg lebih sakit, kehilangan kamu atau digantungin terus sama kamu.
-Aku udah berusaha untuk perbaiki hubungan kita, tapi percuma aku mati-matian kalo kamu inginnya terlepas.
-Aku udah berusaha buat berubah demi kamu, tapi kamu malah pergi ninggalin aku.
-Apa aku segitu gk pentingnya buat hidup kamu, apa aku cuma figuran yang numpang lewat gitu aja.
- "Kalau cuman mau singgah sebelum kamu pergi ke orang lain, jangan di sini. Ini hati bukan halte.
-Mengapa km yg memulai jika akhirnya km yg megakhiri
-Kamu memberi aku bahagia, lalu km mengakhiri dengan luka
-Hal yg membuatku sakit bukan saat kamu menghianatiku, tapi saat km tak mempercayaiku dan akhirnya meninggalkanku.
-Km gk salah kok meninggalkanku, mungkin aku yg terlalu sayang sama km.
-Memang sepantasnya km pergi meninggalkanku dan melupakanku, Karena bagiku lebih baik berpisah utk bahagia, daripada bersama utk menanggis
-Engkau Bisa Pergi Seperti Tidak Ada Yang Indah Di Antara Kita, Tapi Saat Pengkhianatan Terjadi Kepadamu Nanti, Ingatlah Bahwa Aku Adalah Cinta Terindah Yang Kau Khianati.



Untaian Kata Perpisahan
1.      Kau hanya menganggap aku seperti lilin, yang akhirnya kau padamkan disaat kau menemukan cahaya yang lebih terang.
2.      Aku bukan keypad yang bisa begitu aja kamu singkirkan pas udah asyik sama touch screen.
3.      Putus cinta itu tidak sakit, yang sakit itu adalah Putus, tapi masih Cinta.
4.      Kau adalah  alasan mengapa ku tersenyum tapi terkadang kau adalah alasan mengapa aku menangis
5.      Ku akui kini ku harus sadari untuk dapat menerima kenyataan ini dan benar-benar percaya bahwa aku telah berpisah denganmu dan harus menjalani hidup tanpamu.
6.      Lupakan dia yang pernah meninggalkanmu demi yang lain. Meski cinta jangan biarkan dirimu kembali terluka untuk alasan yang sama.
7.      Cinta adalah ketika kamu punya seribu alasan untuk meninggalkannya tapi kamu masih tetap saja mencari satu alasan untuk bertahan.
8.      Hidup itu terlalu berharga untuk dihancurkan gara-gara putus cinta.
9.      Dulu kau memintaku untuk tidak mengecewakan. Tapi sekarang dengan mudah kau kecewakan aku.
10.  Apa yang harus aku lakukan lagi, apa aku harus bertahan, sementara hatimu tak lagi memperdulikan aku.
11.  Kamu hanyalah sisa-sisa memori yang tertinggal jauh dan akan menghilang tertimbun kebahagiaan.
12.  Delete mantan, download gebetan.
13.  Walau kita tak ke pelaminan, tapi kita tetep bisa berteman. Dunia yang sudah padat, akan semakin kerasa sempit. Kalau harus menambah satu musuh lagi.
14.  Aku minta maaf. Kalau selama ini aku gk bisa jadi kekasih yang baik buat kamu. Mungkin kamu akan merasa lebih tenang kalau aku gk bersama kamu lagi. Mungkin kamu akan merasa lebih tentram kalau aku gk mengusik kehidupan kamu lagi. Tapi asal kamu tahu. Sampai kata-kata ini ku tulis, bahkan sampai berkali-kali dibaca. Cinta itu masih ada untuk kamu.
15.  Kenapa harus sedih saat putus? Layang-layang aja kalo putus banyak yang ngejar.
16.  Bagaimana kamu akan berkata selamat tinggal kepada seseorang yang tidak pernah kau miliki? Kenapa tetes air mata jatuh demi seseorang yang tidak pernah menjadi kepunyaanmu? Kenapa kamu mencintai seseorang yang cintanya tak  pernah untukmu?
17.  Aku ingin hubungan kita berakhir bahagia. Terpisah bukan karena orang ke-3, atau terpisah karena kita berbeda. Tetapi karena waktu, dimana aku tak lagi bisa bernafas dan berdiri untukmu.
18.  Sepertinya cinta memang tidak pantas untuk disesali. Tapi luka yang telah kamu gores membuatku telah menyesal karena telah mencintaimu.
19.  Move on itu pilihan. Gagal move on itu cobaan. Dan pura-pura move on itu pencitraan.
20.  Jungian pernah membuat orang yang kamu sayangi menangis. Karena akan menyakitkan bila ada pria lain yang membantu mengusap air matanya.
21.  Waktu dapat mengubah segalanya, senyuman indah dapat berubah menjadi tetesan air mata seiringan waktu berjalan.
22.  Dalam mencintaimu tak ada pernyelasan namun satu-satunya yang kusesali adalah diriku  yang tak dapat menjadi orang yang kau cintai.
23.  Jaman sekarang putus cinta lebih manjur ngilangin ngantuk daripada kopi pahit.
24.  Cinta itu tak pernah salah. Hanya sja kita sering memberikannya pada orang yang salah.
25.  Move on bukan dilihat dari seberapa cepatnya kita dapet yang baru, tapi seberapa bisanya kita ngejauh dari kenangan masa lalu.
26.  Jika akhirnya aku tidak bersama orang yang sering ku sebut namanya dalam do;aku mungkin aku akan bersama dengan orang yang diam-diam menyebutkan namaku dalam do’anya.
27.  Kau katakan cintamu tak berkaki. Namun cintamu berlari pergi meninggalkanku. Dan cintamu berjalan dari hati ke hati. Kau jadikan hatiku persinggahan sesaatmu. Kau tinggalkanku begitu saja. Meninggalkan jejak kenangan yang tergores luka sayat dari tajamnya kata-kata tipu dayamu.
28.  Jika nanti kita bertemu lagi ku harap lupakanlah semua kenangan yang pernah kita jalani. Karena ini sudah terlalu sakit bagi ku untuk mengingatnya.
29.  Seribu maaf yang kau keluarkan dari mulutmu, tak akan mampu mengobati setitik luka dalam hatiku.
30.  Cintaku seperti paku yang menancap di dinding, akan berkarat namun tak pernah meninggalkanmu.
31.  Air mata akan berbicara saat mulut tak mampu menjelaskan sebuah rasa sakit.
32.  Lebih baik menjadi yang ke-2 tapi selalu diutamakan. Daripada menjadi yang pertama tapi diduakan.

Sesakit apapun ini...
Tak kan mampu mengalahkan ketulusan yg ku persembahkan.
Senyummu akan selalu terukir
Candamu akan slalu terkenang
Dan khilafmu... Sudah sedari dulu aku maafkan...
Ku ikhlaskan kepergianmu, jika memang itu yang terbaik buatmu.
Sesakit apapun ini...
Tak kan mampu mengalahkan ketulusan yg ku persembahkan.
Senyummu akan selalu terukir
Candamu akan slalu terkenang
Dan khilafmu... Sudah sedari dulu aku maafkan...
Ku ikhlaskan kepergianmu, jika memang itu yang terbaik buatmu.

Kini....
Tersirat tangis dalam senyumku
Tersirat sedih dalam sukaku
Tersirat hancur dalam kokohku
Tersirat lemah dalam kuatku
Semua karenamu
Semua karena sikapmu
Hingga buatku semakin membencimu
Namun tersirat cinta dalam benciku
Mungkin inilah saatnya cinta yg sesungguhnya
Memberi tanpa berharap akan balasan darinya

Aku akan selalu ada.... Meski sering kali harus tak terlihat.....
Bahkan setiap detik waktu berlalu.... Aku selalu bertanya-tanya... Tentangmu, dan kabar darimu
Tidak peduli nanti. Mau sebanyak apa cobaan di hubungan kita. Aku akan tetap setia ada di samping kamu.
Tidak peduli nanti. Mau sebanyak apapun cowok lain yang bikin aku cemburu. Aku tidak akan mundur dan akan tetap jaga hati kamu.
Tidak peduli nanti. Mau seperti apa pun cueknya kamu ke aku. Aku akan tetap peduli sama kamu. Tetap tunjukkin kalo diantara kita semuanya baik-baik saja.
Tidak peduli mau seperti apa pun hubungan kita nanti. Aku akan tetap tersenyum dan manggil kamu sayang.
Tidak peduli seberapa sering kamu buat salah ke aku. Kata maaf akan selalu ada buat kamu. Biar aku sakit sesakit apa pun itu.
Tidak peduli seberapa jauh jarak yang memisahkan kita nanti. Aku akan tetap memejamkan mataku. Dan merasakan bahwa kamu selalu setia disamping aku.
Tidak peduli seperti apa pun kamu. Aku akan tetap ada buat kamu. Selalu di samping kamu.
Dan satu yang akan tetap ada sampai kapan pun. Hati aku Cuma buat kamu. Cinta aku hanya untuk kamu Dan aku akan tetap mencintai kamu.

Pergilah dengan damai sayang, kenangan sudah tinggal kenangan, karena masa depan tidak pernah kita lalui bergandeng tangan.
Cintaku telah usang, hingga tak berbekas.
Cinta suci telah berbuah penghianatan, dan sakit hati telah mengekalkan sebuah pilihan yang kita sebut dengan “perpisahan”.
Penghianatan adalah dosa terbesar dalam percintaan.
Perasaan siapa yang tidak kan patah, jika cinta setia dibalas penghianatan?
Maaf cerita kita telah usai.

Andaikan saja kau mau mengerti
Tentang perasaanku selama ini
Yang tak ingin menginkan kita putus
Ternyata kau telah salah menilaiku
Kau tinggalkan ku untuk cinta yang baru
Sesungguhnya aku tak rela melihat kau dengannya



AKU DAN DIA
Terasa indah saat bersamamu
Terasa damai saat disampingmu
Namun kini yang terjadi
Kau membagi cinta dengan seniormu
Dua cinta terbagi antara aku dan dia
Yang ternyata seniormu sendiri
Ku relakan kau bersamanya asalkan engkau bahagia
Biarlah derita ini kini ku tanggung sendiri
Ku tak mau didua bila harus menderita
Menahan segala sakit dan perihnya

BUKAN DIA TAPI AKU
Berulang kali kau menyakiti
Berulang kali kau khianati
Sakit ini coba pahami
Ku punya hati bukan tuk disakiti
Ku akui sungguh beratnya
Meninggalkanmu yang dulu pernah ada
Namun harus aku lakukan
Karena ku tahu ini yang terbaik
Ku harus pergi meninggalkan kamu
Yang telah hancurkan aku
Sakitnya, sakitnya, oh sakitnya
Cintaku lebih besar darinya
Mestinya kau sadar itu
Bukan dia, tapi aku


DISAAT AKU SENDIRI
Hari demi hari telah ku lewati
Tak pernah aku bersamamu lagi
Tak pernah aku menduga
Kau akan pergi tinggalkan aku
Jauh kau pergi tinggalkan diriku
Sepi hati ini membunuhku
Ku coba untuk cari penggantimu
Namun tak ada yang sepertimu
Rindu aku, sangat rindu kamu
KU TAK MAMPU
Pernah sudah ku coba tuk melupakanmu
Namun aku tak mampu oh kekasihku
Tlah ku coba tuk jalani semua
Rasa cintaku yang tulus untukmu
Jauh sudah ku jalani arti hidup ini
Yang ku harap dapat buat ku berdiri
Biarkanlah ku jalani semua
Tanpa dirimu di sisiku lagi
Ku tahu aku sungguh mencintaimu
Tak mampu redupkan luka di hatiku
Biarkan ku coba untuk melupakanmu
Walau ku tak mampu
Sudah ku coba untuk melupakanmu
Meski ku masih ingin mencintaimu
Biarkan ku coba untuk melupakanmu
Walau ku tak mampu
MASIH MENCINTAIMU
Jika teringat tentang dirimu
Berlinang air mataku
Ku rindu saat-saat bersamamu
Kasih sayangmu padaku

Kini kau bukan milikku
Dan berakhir sudah cintaku
Biarkan saja hatiku bicara
Ku masih sayang padamu

Aku selalu mendoakanmu
Agar kau bahagia
Bersama dirinya selamanya

Mengapa mudahnya hatimu mendua
Ku lapangkan dada walau aku terluka
Semoga bahagia bersama dirinya
Karena kau telah memilih dia

Betapa sakitnya apa yang ku rasa
Tuhan kuatkanlah hatiku yang terluka
Semoga ku bisa tuk melupakannya
Karena ku masih mencintainya



MENCOBA SETIA
Tiba saatnya kita kan berpisah
Aku akan pergi
Aku pergi tuk kembali lagi
Ku harap kau relakan ku pergi (ANGGA)

Pergilah engkau sayang
Walau airmata kan menetes
Aku harus relakan kau pergi
Jagalah cinta kita
Hanya doa dan airmata
Yang mengiringi kepergianmu (AYU)

Hanya satu yang ku minta
Tolong setialah padaku
Tolong cintailah aku selamanya (ANGGA)

Aku akan menunggumu
Aku akan setia menantimu
Sampai bila nanti kau kembali padaku (AYU)

Bila engkau tiba disana
Tolong jangan lupakan aku
Karena cintaku ini
Hanyalah untukmu seorang( AYU)


MENDUA
Hancur sudah hatiku
Ketika ku melihatmu
Kau yang berjalan dengan cinta yang lain
Sedih hatiku

Tak pernah kau fikirkan
Perasaanku padamu
Kau selalu mendua
Kau tak pernah berubah
Kau tinggallkan aku ..

Perasaan ini takkan pernah bisa ku ingkari
Betapa sakitnya hati ini kau dustai
Biarkan semua ini menjadi kisah cintaku
Kuyakini suatu saat nanti kau kan mengerti

SAMPAI AKHIR
Kasih ku berjanji selalu menemani
Saat kau bersedih, saat kau menangis
Selama nafasku masih berdesah
Dan jantungku terus memanggil indah namamu
Takkan pernah hati ini mendua
Sampai akhir hidup ini
Akan ku jaga
segenap cinta yang ada untukmu
percayalah satu cintaku untukmu
SAMPAI KAU JADI MILIKKU
Kau tau sejak pertama bertemu
Terbayang senyum indah di matamu
Kau berikan tatapan cinta untukku
Jatuh cinta, ku jatuh cinta
Rindu terasa mengancam dadaku
Saat kau selalu hadir di mimpiku
Hati jiwaku selalu memanggilmu kasihku
Ku cinta kau, ku cinta kau
Hanya kamu di hatiku
Takkan pernah kan terganti
Sampai kau jadi milikku
Hal itu mungkin takkan mudah
Tapi ku takkan menyerah
Karena jiwa ini, raga ini memanggil namamu

SARANGHAE
Rasa sakit ini sangatlah perih
Sungguh sakit sakit sakit kurasa
Kau buatku hancur dan tak berharap
Kau bilang ku hanya sebatas teman
Tapi hati ini sungguh tak bisa
Menerima semua yang kau katakan
Rasa ini selalu ada dihati
Tak bisaku untuk melupakanmu
Karena aku masih mencintaimu

SETIA
Hari berganti bulan
Bulan berganti tahun
Waktu demi waktu berlalu
Namun ku tak pernah berubah
Seperti saat pertama kita bertemu

Bersama dalam suka dan duka
Bersama dalam tangis dan tawa
Bersama dalam susah dan senang
Bersama melangkah seiring sejalan
Sampai hari ini ku masih setia

ADA AKU DISINI
Biarkan aku. Jadi sesuatu yang berarti untukmu tapi tidak sesaat
Biarkan aku. Jadi tempat untuk bersandar disaat kau terpuruk rapuh
Biarkan aku. Yang bisa dapat menuntunmu disaat kau dilanda ragu
Biarkan aku. Membuatmu lepas tertawa dan biarkan semuanya berlalu

Jangan sampai kau lemah. Kuyakin kau pasti bisa bangkit.
Jangan anggap kau sendiri hadapi. Ada aku disini

Walau dia kini tlah lama dihidupmu. Namun sampai kini tak bahagiakan kamu.
Lupakan semuanya tinggalkan saja percuma..
Bukalah matamu selebar dunia ini. Dan rasakan banyak orang yang perduli.
Jangan ingat lagi jangan kau sesali. Ada aku disini.


AKU BUKAN UNTUKMU
Dahulu kau mencintaiku
Dahulu kau menginginkanku
Meskipun takkan pernah ada jawabku
Tak berniat kau tinggalkan aku
Sekarang kau pergi menjauh
Sekarang kau tinggalkan aku
Disaat ku mulai mengharapkanmu
Dan ku mohon maafkan aku
Aku menyesal t'lah membuatmu menangis
Dan biarkan memilih yang lain
Tapi jangan pernah kau dustai takdirmu
Pasti itu terbaik untukmu
Janganlah lagi kau mengingatku kembali
Aku bukanlah untukmu
Meski ku memohon dan meminta hatimu
Jangan pernah tinggalkan dirinya untuk diriku
Meski kau memohon meminta hatiku
Jangan pernah tinggalkan dirinya
Untuk diriku
KARENA CINTA
Tak seharusnya aku mencintai dirimu sepenuh hati.
Tak seharusnya aku memiliki dirimu sepenuh hati
Karena kau di sana menghiraukan cintaku untuk kesekian kali
Engkau tahu apa yang ku mau dan apa yang ku rasa
Ku hanya ingin ada di sisimu.
Untuk dapat meredakan tangis yang selalu ada di hatimu
PERSIMPANGAN
Kini tiba saatnya untuk merenungkan
Apa ini yang memang kita inginkan
Saatnya untuk mencari di segenap penjuru hati
Apa kita mau menerima yang kita punya
Apa adanya

Sanggupkah kita saling meredam
Ataukah hanya saling bertahan
Sanggupkah kita saling memaafkan
Ataukah hanya saling menyalahkan

Akhirnya kita temukan pahitnya persimpangan
Dan harus tetapkan arah tujuan
Terpenjara oleh ego yang semakin tinggi menjulang
Saat harga diri seolah segalanya
Mahal harganya



TAK BISA MENCINTAIMU
Cinta yang telah ku berikan padamu
Cinta yang tulus untukmu
Telah ku relakan semua keinginanmu
Tapi kau tak pernah mengerti

Telah ku coba tuk mengerti kamu
Tapi ternyata kau khianatiku

Maafkanlah aku, ku coba lupakan
Semua yang pernah kita lewati
Bukan karena aku tak mencintaimu
Karena aku tak pantas bagimu
Pergilah kau cinta sejatiku

Telah ku relakan semua keinginanmu
Tapi kau tak pernah mengerti

Telah ku coba tuk mengerti kamu
Tapi ternyata kau khianatiku

Maafkanlah aku, ku coba lupakan
Semua yang pernah kita lewati
Bukan karena aku tak mencintaimu
Karena aku tak pantas bagimu
Pergilah kau cinta sejatiku

Maafkanlah aku, ku coba lupakan
Semua yang pernah kita lewati
Bukan karena aku tak mencintaimu
Karena aku tak pantas bagimu
Pergilah kau cinta sejatiku

Maafkanlah aku, ku coba lupakan
Semua yang pernah kita lewati
Bukan karena aku tak mencintaimu
Karena aku tak pantas bagimu
Pergilah kau cinta sejatiku



TERLALU INDAH
Tiada lagi rasa yang paling indah
Selain mencintaimu
Tak ada lagi yang bisa ku harapkan
Selain menyayangimu

Oh sungguh terlalu indah, rusaknya kenangan indah
Semua telah berubah, kita harus terpisah

Sungguh terlalu indah kenanganmu dan cintaku
Harus rela berpisah meski harus terluka
Sungguh terlalu indah kenanganmu dan cintaku
Harus rela berpisah meski harus terluka

Meski harus terluka

Sungguh terlalu indah kenanganmu dan cintaku
Harus rela berpisah meski harus terluka
Sungguh terlalu indah kenanganmu dan cintaku
Harus rela berpisah meski harus terluka

(sungguh terlalu indah kenanganmu dan cintaku
Harus rela berpisah) meski harus terluka
(sungguh terlalu indah kenanganmu dan cintaku
Harus rela berpisah) meski harus terluka