Welcome to blog Angga Ardinata

Kamis, 18 Februari 2016

Hari yang membuatku tersadar



Hari ini, hari yang membuatku tersadar, kenapa? Karena hari ini aku banyak mendapatkan pengalaman berharga.

Pengalaman yang belum pernah ku dapatkan sebelumnya. Pengalaman spiritual dari bapaknya Ulil. Kalau ingin dekat sama Allah swt harus menjaga shalat berjamaah dan memperbanyak shalawat untuk Rasulullah saw. Kemudian dalam meraih sesuatu (harapan dan cita-cita) dibutuhkan kesabaran dan daya juang yang besar. Setelah selesai urusan dunia, maka kita harus bersungguh-sungguh dalam beribadah. Dan usahakan membaca Al-Qur’an setelah shalat shubuh dan maghrib. Yang terpenting jadilah orang yang jujur. Katakanlah jujur walaupun itu pahit. Semua orang itu sama yang membedakan derajat seseorang yaitu Takwanya ( Melaksanakan perintah dan menjauhi larangan, terutama yang menyangkut nafsu dan syahwat) harus merasa kalau selalu diawasi Allah swt, senantiasa bertawakal kepada Allah swt, karena yang ditetapkan Allah adalah yang terbaik buat kita menurut Allah, bukan menurut kita. Karena Allah mengetahui, sedangkan kita tidak mengetahui hikmah yang ada di balik semua itu.
Pengalaman dari mas Ayik sangat banyak, tentang cemoohan, tentang rasa tidak ingin kalah, tentang keingintahuannya, tidak ingin diremehkan, tentang rencana masa depan, tentang kejelian dan kekuasaannya, tentang fasihnya komunikasi dan cara menguasai orang lain, tentang kedermawanannya, tentang kekuatan dan tanggung jawab, tentang suri tauladan dan ambisi dalam hidupnya.
Motivasi dari mas Shodiqin, setelah ditinggal oleh bapaknya, pak Noor. Banyak perubahan yang terjadi pada dirinya. Dia banyak menghabiskan waktunya untuk mencari jati dirinya. Jati diri yang dicari-cari ternyata terdapat di relung hati. Dia mengajarkan cara berkomunikasi yang baik dan efektif kepada orang lain. Ketika berbicara ditatap mata lawan bicaranya, ketika kita salah, kita akui kesalahan “Saya salah, saya minta maaf”, jika dia tetap marah, kita diamkan saja jangan dijelaskan apapun, biarkan marahnya reda, ketika dia melakukan kesalahan, jangan biarkan dia larut, dekati dia dan hibur dia.
Motivasi dari Ilham, hidup itu berputar. Tidak selamanya kita bahagia, suka, hebat, kaya dan sehat. Ada kalanya kita terpuruk di lubang yang sangat dalam dan bawah, itu mengajarkan kita jika kita tidak bisa sombong terhadap apa saja yang kita raih hari ini. Memang kekalahan adalah kemenangan yang tertunda, tapi kemenangan kita adalah pelajaran bagi orang yang kita kalahkan. Kunci kemenangan adalah sebelum kita mengalahkan orang lain, kita harus bisa mengalahkan diri kita sendiri. Kita harus bisa mengalahkan nafsu kita, ego kita, minder kita, dan penakut serta iri, dengki, hasud dan takabur dalam diri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar