AKHIR KISAH CINTAKU
Memang perkenalan Angga dan Ayu baru setelah mereka
terpilih menjadi ketua dan sekretaris MPK. Tetapi perlu diketahui Angga
mengenal Ayu sudah sejak kelas X. Dulu beberapa kali Angga pernah mengoreksi
hasil ulangan harian Ke-NU-an milik Ayu. Karena saat itu nilai Ayu di atas
rata-rata membuat Angga jadi penasaran tentang seseorang yang pandai.
Di kelas X Angga berada di kelas X.5, Angga sering
melihat Ayu berjalan di depan kelasnya. Tapi karena saat kelas X Angga belum
mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya itu. Angga cenderung pemalu dan
pendiam. Dia lebih suka membaca buku atau menulis puisi daripada bergaul dengan
temannya.
Alhasil karena sifat pemalunya itu Angga hanya terdiam
dan menyimpan kekagumannya dan tidak berani mendekati Ayu. Dengan begitu
berakhirlah kisah Angga yang tertarik pada Ayu saat itu karena Angga terlalu
pengecut saat itu.
Awalnya pertemuan yang menjadi awal kenangan indah
bersama Ayu saat Angga berhasil terpilih menjadi ketua MPK mengunguli Achsin
dan Jawadul yang merupakan pesaing beratnya. Ayu pun berhasil terpilih menjadi
sekretaris MPK. Suatu rekan kerja yang pas dan serasi. Inisial nama mereka
sama. Kemudian banyak teman-teman yang bilang “wah cinta lokasi nih” serasi
juga nih MPK-nya. Angga hanya tersenyum lembut.
Kemudian hari itu berlalu. Angga pun masih dengan
keraguannya. Hingga ada suatu sms dari seseorang. Ternyata itu dari Ayu yang
berisi tawaran Ayu untuk membantu Angga di MPK.
Nah disinilah kisah cinta mereka dimulai. Saat itu
mereka masih agak malu-malu. Namun Angga saat itu mampu mengalahkan dan
menyingkirkan rasa malu dan keraguannya akan hal tentang Ayu.
Saat itu Angga mulai sering sms Ayu. Awalnya untuk
membicarakan tentang kerja sama. Tapi lama-lama menjurus ke kehidupan pribadi.
Angga sering menanyakan kabar Ayu dan tidak lupa Angga mengingatkan Ayu untuk
tidak telat makan dan shalat.
Semakin lama, perhatian Angga ke Ayu semakin
bertambah. Angga adalah tipe orang yang tidak mudah di tebak dan sering membuat
kejutan. Dan Angga memberikan kejutan kepada Ayu saat ulang tahun. Angga
memberikan kado yang merupakan oleh-oleh dari Singapore. Saat itu Angga sengaja
mengikuti Ayu dan mencuri moment yang tepat untuk memberikannya.
Sejujurnya sesuatu yang membuat Angga mengagumi Ayu
tentang ketaatannya beribadah dan senantiasa menghidupkan sunnah Rasul. Ayu
sering melaksanakan shalat malam tahajud dan puasa sunnah senin-kamis dan
shalat dhuha. Sedikit-sedikit Angga mulai mengikuti yang dikerjakan oleh Ayu.
Ketika pertama melaksanakan shalat tahajud terasa
berat untuk bangun, mungkin karena belum terbiasa dan karena terlalu lelah
berlatih bulu tangkis sampai pukul 21.00 WIB.
Tetapi Angga selalu berlatih dengan mengaktifkan
alarm, dan tidur pada awal malam. Ternyata setelah menjalani beberapa kali.
Angga mulai terbiasa dan akhirnya menemukan kenikmatan iman.
Bersama Ayu membuat Angga sadar tidak semua wanita
selalu minta dimanja.
Tidak semua wanitas selalu minta dimanja. Tidak semua
wanita selalu minta diperhatikan. Tidak semua wantia selalu minta macam-macam.
Masih banyak wanita yang masih mampu berdiri tegar,
meski terkadang sering dikecewakan. Masih banyak wanita yang masih mampu banyak
diam, meski gejolak hati kadang tak tertahankan. Masih banyak wanita yang masih
mampu setia, meski terkadang pernah diduakan.
Ketika laki-laki berusaha pergi dan menghindar. Wanita
masih mampu untuk bertahan. Ketika laki-laki datang kembali membawa keinginan.
Wanita masih mampu menerima dengan kedua tangan.
Meski wanita terkadang terlihat mengacuhkan. Tapi
sesungguhnya jauh di lubuk hatinya yang paling dalam. Wanita masih mampu berdoa
dalam setiap sujudnya. Berdoa dan berharap untuk yang terbaik bagi laki-laki
yang disayanginya.
Suatu ketika Angga memberikan surat berisi puisi untuk
Ayu ketika bertemu di parkiran untuk masuk sekolah.
Inilah puisi pertama yang dibuat Angga saat mengenal
Ayu.
Di batas senja ini, indahnya mengusir kesedihanku.
Namun sebentar lagi akan pergi malam pun akan datang menemani. Ku coba nikmati
meski hanya sendirian.
Untuk mengenang masa-masa kecilku dimana aku belum mengenal
cinta. Waktu pun telah lama berlalu mata pun menangis. Karena sepi selalu
menyelimuti. Dalam gelapnya malam aku teringat akan wajahmu. Teringat akan
masa-masa indah bersamamu.
Masih ku ingat dengan jelas kerlingan matamu. Saat
pertama kali kita bertemu. Mata indah itu yang mampu meluluhkan hatiku. Hati
yang selama ini beku. Dan memalingkan diri dari cinta. Kau telah membuat
hari-hariku berwarna. Kaulah yang membuat hari-hariku bermakna. Dan kaulah yang
membuatku mengerti cinta dan kasih sayang.
Namun untuk mengungkapkan perasaanya ke Ayu, Angga
masih takut dan sedikit ragu. Seperti biasa saat galau melanda Angga sering
membuat/merangkai puisi/kata-kata romantis untuk move on.
Aku suka dia tapi aku tak tahu untuk. Bilang kepadanya
jika aku suka. Jatuh cinta kepadanya. Aku cinta dia. Karena dia yang mampu
membuatku jadi terpana. Saat melihatnya dan berdebar hati di dada. Dan terdiam saat aku melihatnya.
Tapi aku yakin diriku. Pasti bisa membuatnya. Cinta
kepadaku. Suka kepadaku. Dan terima aku apa adanya.
Semenjak itulah Angga menyemangati dirinya untuk bisa
dekat dengan Ayu. Karena di dekat Ayu membuatnya bisa merasa tenang dan
bahagia. Berbagai cara pun dilakukan sama Angga. Dalam pikirannya hanya tertuju
pada Ayu.
Angga pun mulai mendekati Ayu dengan ikut
ekstrakulikuler yang diikuti Ayu. Angga yang sejak pertama di Al-Ma’ruf tidak
pernah ikut pramuka, jadi bersemangat ikut pramuka karena adanya kehadiran Ayu
disana. Entah kenapa Angga mulai menyukai dan menikmati kegiatan barunya
tersebut. Di samping karena ada Ayu pujaan hatinya, tetapi karena suasana yang
sangat menyenangkan.
Awalnya Ayu tidak ada rasa sedikitpun terselib di
hatinya pada Angga. Namun seiring berjalannya waktu mucullah rasa simpatik
dihatinya. Ayu diam-diam memperhatikan Angga dan getaran-getaran itu mulai
muncul. Ayu semakin yakin bahwa Angga adalah laki-laki yang diidam-idamkannya.
Saat Ayu melihat Angga mengenakan pakaian muslim dan
ia membaca buku seraya bersandar, udara pegunungan yang sejuk menggetarkan hati
Ayu saat melihat Angga, tak terasa air mata mulai tertetes di kedua pipinya,
bukan lantaran kharismatik Angga, tapi dengan melihat Angga, Ayu terikat akan
besarnya dosa, ia merasa amalan-amalan ibadahnya belum ada apa-apanya, Angga
bisa mengingatkan Ayu kepada Allah Swt dari waktu itu Ayu mulai memantapkan
hatinya.
Sepulangnya mereka dari ziarah mereka shalat
berjamaah, dan tak disangka-sangka Angga memberikan sebuah gantungan kunci yang
bertuliskan “SINGAPORE” sebagai kado ulang tahun Ayu yang ke-16. Awalnya Ayu
malu-malu untuk menerima kado tersebut, tapi ia ingin menghargai niat baik
Angga dan akhirnya ia menerima kado tersebut. Ayu merasa sangat gembira
menerima hadiah dari Angga, dari saat itu Ayu mulai berpikir apakah Angga juga
mempunyai perasaan yang sama dengannya.
Waktu seiring waktu mereka semakin dekat, namun mereka
masih malu-malu untuk mengungkapkan perasaan mereka satu sama lain. Suatu hari
Angga share dengan Ayu, ia menceritakan seorang wanita yang baru disukainya.
Hati Ayu merasa sedih mendengarnya, tapi ia tidak berani jujur dengan Angga
kalau ia merasa sedih Angga dekat-dekat dengan wanita lain.
Di malam yang entah kapan itu tepatnya kapan, Angga
mengungkapkan perasaannya ke Ayu. Ayu jadi senyum-senyum tak menentu di
kamarnya ia sangat kegirangan, jadi salah tingkah, mungkin Angga akan tertawa
kalau melihat tingkah Ayu waktu itu.
Hatinya sangat senang tau bahwa wantia yang
diceritakan Angga waktu itu adalah Ayu. Saat itu juga Ayu pun mengungkapkan
perasaannya ke Angga dan mereka akhirnya mengetahui perasaan mereka satu sama
lain.
Namun hati Ayu menjadi sangat sedih ketika ia
mengetahui kalau Angga sudah mempunyai kekasih di luar kota, Ia tau mengenai
hal itu dari teman dekatnya yang juga teman dekatnya Angga, hatinya semakin
sedih saat Angga berkata ia akan kuliah di luar kota dan akan selalu dekat
dengan kekasihnya. Angga tidak mengatakannya ke Ayu.
Hati Ayu semakin hancur, tak sadar ia hanya terdiam
dan tak ada kata, banyak teman-teman sekelas yang menanyakan Ayu kenapa, tapi
ia tak begitu merespon pertanyaan-pertanyaan itu, teman-temannya coba
menghiburnya dengan bertingkah lucu, tapi Ayu hanya menatapnya dan tak ada
sedikit senyuman, sebelumnya Ayu tidak pernah seperti itu, entah hal apakah
yang membuatnya seperti itu.
Ayu tidak menanyakan hal tersebut kepada Angga, dan
tiba hari Angga menceritakan mengenai kekasihnya itu, Ayu tidak merasa terkejut
karena ia sudah mengetahui hal tersebut sebelumnya. Hatinya tidak sesedih saat
pertama ia mendengar hal itu walaupun ia rasakan perih dan tanpa sadar air mata
mengalir di kedua pipinya.
Ayu sesungguhnya seorang yang sangat lemah,
perasaannya mudah terluka. Tapi ia mencoba menguatkan hatinya, karena rasa
cintanya begitu besar untuk Angga. Ia merasakan cinta menjadi orang ketiga
diantara Angga dan kekasihnya.
Sebenarnya Ayu juga merasa bersalah hadir diantara
keduanya, pernah sekilas Ayu berpikir untuk melepaskan Angga agar ia bisa
bahagia dengan kekasihnya, tapi rasa cintanya untuk Angga menjadi penguat Ayu
untuk bertahan.
Hari dan hari mereka lewati segitiga cinta. Mungkin
saat itu Angga masih ada perasaan dengan Sheila Nirmala Sari kekasihnya. Ayu
mengerti akan hal itu, toh dia bersama kekasihnya sebelum mengenal Ayu.
Perasaan Angga ke Ayu hari ke hari semakin bertambah
dan ia memutuskan untuk melepas Sheila. Ayu merasa senang tapi juga merasa
kasihan dengan Sheila. Karena dia, Angga dan Sheila berpisah. Ayu semakin yakin
dengan pilihan hatinya.
Hari itu Angga mengikuti perkemahan untuk mewakili
sekolahnya, dan dari situlah Angga mengenal Anggraeni Kusuma Dewi. Mereka
saling bertukaran nomor handphone. Anggrek ternyata kagum dengan pribadi Angga,
ia menaruh hati untuk Angga, tapi mereka hanya bersahabat, walaupun Anggrek
mempunyai perasaan dengan Angga, tapi Angga selalu mengingat Ayu yang
mencintainya. Perasaan Angga untuk Ayu sangat besar, ia tidak ingin melepaskan
Ayu dan memilih Anggrek. Ayu awalnya merasa sedikit khawatir dengan kehadiran
Anggrek, tapi setelah Angga bisa meyakinkan Ayu bahwa cinta Angga selalu untuk
Ayu. Perlahan rasa khawatir itu pergi.
Mereka semakin dekat, namun mereka memutuskan untuk
tidak berpacaran, mereka hanya menjalin kisah cinta secara Islami, dan tidak
melanggar aturan dalam Islam. Ayu menginginkan Angga menjadi Imam hidupnya
kelak, dan Angga pun ingin Ayu kelak menjadi pelengkap tulang rusuknya.
Cobaan kembali hadir di kisah cinta mereka, saat Ayu
jujur kepada Angga bahwa ia masih berkomunikasi dengan mantan kekasihnya dulu.
Dan ia tak jarang memberi perhatian lebih untuk Ayu. Hati Angga merasa sedih,
dia berpikiran bahwa Ayu sudah tidak mencintai Angga dan ingin kembali dengan
mantannya. Bukan itu tujuan Ayu memberi tahu Angga mengenai hal itu, Ayu hanya
ingin terbuka dengan Angga dan tidak ada rahasia yang ditutup-tutupi. Setelah
Ayu menjelaskan hal yang sebenarnya, kesalahpahaman Angga mulai hilang. Mungkin
karena besarnya rasa cinta Angga ke Ayu. Mereka pun berbaikan kembali.
Puisi-puisi cinta Angga berikan untuk Ayu. Hati Ayu
selalu berbunga-bunga setiap kali menerima dan membaca puisi-puisi cinta Angga,
karena puisi-puisinya dapat menyejukkan hati Ayu. Ayu dan Angga semakin dekat
dan mengetahui karakter keduanya.
“Ayang” Ayu Angga, singkatan nama mereka yang menjadi
panggilan sayang mereka di antara mereka.
Angga adalah seorang atlit bulu tangkis, ia juga
sangat sibuk menyelesaikan urusan OSIS di sekolah mereka. Saat Angga begitu
sibuknya sampai ia tidak sempat memberi kabar ke Ayu dalam waktu yang tidak
singkat. Ayu merasakan ada jarak diantara mereka, tapi hal itu tidak
berlangsung lama.
Mereka kembali dekat setelah Angga memberi pengertian
ke Ayu, ketidakdewasaan Ayu dan rasa takut kehilangan Angga seringkali
membutakannya, ia sering cemburu dan bersikap tidak dewasa. Ayu sadar mengenai
kekurangannya itu, dan ia ingin menjadi seorang wanita yang bersikap lebih
dewasa dan mengerti tentang keadaan Angga dan akhirnya mereka saling
berkomitmen.
Ayu merasa sangat menyesal dan merasa bersalah.
Tanggal 7 April 2013 tepat ultah Endri. Tidak seharusnya Ayu membicarakan
mengenai Endri kepada Angga, yang ternyata Angga saat itu sedang sakit, dan ia
sudah 2 hari tidak masuk sekolah. Ayu tidak menyadari hal tersebut.
Namun bukan maksud Ayu mengutamakan masalah Endri
daripada Angga, Ayu sangat mencintai Angga. Angga mungkin merasa sangat kecewa
dengan Ayu. Disaat ia sakit bukan perhatian dan kasih sayang yang ia berikan,
tapi malahan menceritakan kesedihan mantannya, Ayu sangat menyesal, ia merasa
sangat sedih dan bingung apa yang harus ia lakukan, ia mencoba meminta maaf
kepada Angga dan Alhamdulillah Angga memaafkannya.
Dari lubuk hati yang paling dalam Ayu sebenarnya
sangat sedih dan merasakan apa yang dirasakan Angga. Angga akhir-akhir ini
fisiknya sering melemah, akibatnya ia sering sakit. Ayu hanya bisa mendo’akan
untuk kesehatan Angga. Ayu tidak bisa merawat saat Angga sakit, karena jarak
yang begitu jauh dan belum adanya halal diantara mereka. Ayu tidak
bosan-bosannya mengingatkan agar Angga selalu menjaga kesehatannya. Ayu pun
merasa sedih saat Angga sedih dan begitu pula sebaliknya.
Lambat laun seiring bergantinya waktu. Ayu semakin bersyukur
bisa menjadi bagian dari kehidupan Angga. Angga memang seorang yang dari dulu
menjadi impian Ayu, karena dimata Ayu ia adalah orang yang sholeh, rajin
ibadah, suka membantu meringankan pekerjaan orang tua, dia juga suka sering
berkorban untuk Ayu.
Pernah suatu ketika, entah itu tepatnya kapan, saat
itu Ayu berselisih paham dengan salah seorang sahabat Angga, dan kebetulan ia
juga teman Ayu. Ayu tidak bermaksud meremehkan apalagi menghina jerih payah
mereka yang sudah berbulan-bulan mereka kerjakan, entah bagaimana berita itu
membuatnya merasa sangat kecewa dengan Ayu.
Dia salah paham dengan ucapan Ayu. Sempat ia
mengkritik perbuatan Ayu dihadapan Angga dan temannya, karena rasa sayangnya
Angga ke Ayu. Angga juga merasa tersakiti saat itu. Saat itu Ayu benar-benar
drop, ia bingung harus bagaimana. Mungkin memang kalau dilihat dari luar Ayu
tampak tegar dan seolah tidak terjadi apa-apa. Tapi senyumannya tak bisa
menggambarkan hatinya, Angga hadir dan selalu mensupport Ayu, ia menasehati
Ayu, dan ia mau menjadi teman Ayu berbagi kesedihannya.
Angga juga menjadi penengah diantara kesalahpahaman
mereka. Karena Angga kini mereka sudah berbaikan. Peristiwa itu membuat Ayu
semakin ingin mempertahankan Angga. Angga ada disaat Ayu membutuhkannya.
Suatu hari mereka mengingat masa ketika mereka pertama
kenal, perjumpaan mereka sampai surat-suratan cinta di antara mereka.
Ketika itu Angga mengirimi surat untuk Ayu.
Dari pengagum rahasiamu, Angga Ardinata. Jalan seribu
cara, gang menuju hatimu. Ku coretkan sebuah kertas dengan tinta cinta ini. Ku
susun kata demi kata hanya untukmu. Tak pernah kubayangkan sebelumnya. Untuk
aku menulis surat ini untukmu.
Andai kau tahu. Saat itu, sejak itu dan sampai
sekarang. Aku tak tahu apa yang terjadi. Sampai aku mulai tertarik padamu.
Jujur. Saat pertama melihatmu. Aku tertarik, terpesona
dan tertegun. Kulihat pandangan pertama pada dirimu. Betapa indah dirimu dan
cantik rupamu. Semua perasaan di hati ini terjadi karena begitu indahnya kau di
mataku.
Tapi saat ini ku beranikan diri untuk mengungkapkan
isi hati ini. Aku nyatakan kalau aku mencintaimu. Dan terserah apa katamu. Yang
pasti aku menyayangimu.
Ku harap kau membalas sepucuk surat ini. Dengan berita
yang menyejukan hati. Dapat menjawab semua gelisah hati selama ini. Kutunggu
jawabanmu wahai kekasih hati.
Dan saat itulah lagu Aku Jatuh Cinta selalu aku putar
menemani malam-malam yang indah karena hadirnya dirimu dihatiku.
Awalnya ku tak mengerti apa yang sedang kurasakan.
Segalanya berubah dan rasa rindu itu pun ada. Sejak kau hadir di setiap malam
di tidurku. Aku tau sesuatu sedang terjadi padaku
Sudah sekian lama ku alami pedih putus cinta. Dan
mulai terbiasa untuk sendiri tanpa asmara. Dan hadirmu membawa cinta sembuhkan
lukaku. Kau berbeda dari yang ku kira.
Coba-coba dengarkan apa yang ingin aku katakan. Yang
selama ini sungguh telah lama terpendam. Aku tak percaya membuatku tak berdaya.
Tuk ungkapkan apa yang kurasa.
Aku jatuh cinta kepada dirinya. Sungguh-sungguh
cintaku apa adanya. Tak pernah ku ragu namun tetap selalu menunggu. Sungguh aku
jatuh cinta kepadanya
Kadang aku cemburu. Kadang aku gelisah. Seringnya ku
tak tentu lalui hariku. Tak dapat ku pungkiri. Hatiku yang terdalam. Betapa aku
jatuh cinta kepadanya
Dan Ayu pun mengirimkan balasan surat kepada Angga.
Surat ini ku tulis dari ungkapan lubuk hatiku, yang
aku tujukan untuk seseorang yang aku berdo’a pada Sang Maha Pengasih agar dia
kelak adalah imam hidupku.
Aku sadar rangkaian kalimatku tak seindah karya
penyair dunia, tapi aku menulis surat ini penuh kasih pada setiap goresan
tintaku, karena aku berharap kamu akan tersenyum ketika membacanya.
Sering aku dengar firman Sang Maha Mengasihi yang
intinya, “Seseorang yang baik akan dipersatukan dengan seseorang yang berhati
baik, begitu pula sebaliknya.”
Terkadang aku bertanya, apa diriku termasuk golongan
hamba-Nya yang kelak akan bersatu dengan seseorang berhati mulia? Sering aku
renungkan, apakah pantas diriku bersanding denganmu? Dirimu begitu sempurna
dimataku. Rajin sembahyang, berbakti pada ibu bapak, cerdas, berhati baik,
pantang menyerah, dan sifat-sifat baik yang tidak aku sampaikan ada pada
dirimu, kesempurnaan ada dalam ragamu.
Kalau boleh jujur, dirimulah yang aku idamkan untuk
menjadi imam hidupku kelak. Tapi kalau seandainya takdir tidak berpihak, aku
akan tegar melepasmu, karena aku yakin dirimu akan berpasangan dengan seseorang
yang lebih baik dariku, karena dirimu orang yang sangat baik.
Diriku saat ini harus berusaha keras memperbaiki diri
untuk bisa bersanding dengan orang sepertimu, tapi aku lebih berharap engkaulah
jodohku, hatiku begitu mencintaimu. Aku berharap dirimu mau membantuku
mempercantik sikapku, tutur kataku dan terpenting hubunganku dengan Allah dan
kedua orang tuaku.
Itulah surat balasan cinta Ayu kepada Angga. Betapa
senang sekali hatinya. Dia sempat menyanyikan lagu Sepanjang Hidup yang
mewakili perasaan senang dihatinya.
Aku bersyukur kau disini kasih. Di kalbuku mengiringi.
Dan padamu ingin kusampaikan. Kau cahaya hatiku. Dulu ku palingkan diriku dari
cinta. Hingga kau hadir mengubah segalanya.
Inilah janjiku kepadamu. Sepanjang hidup bersamamu.
Kesetiaanku tulus untukmu. Hingga akhir waktu. Kaulah cintaku.
Sepanjang hidup seiring waktu. Aku bersyukur atas
hadirmu. Kini dan selamanya aku milikmu.
Itulah saat yang dinantikan Angga dalam pengarapannya
pada Ayu.
Kasih telah lama kunantikan saat indah dalam hidupku,
saat kau ada disampingku. Kasih tetaplah kau disin, bersama kita kan memadu
cinta.
Ku harap kau mau mengerti sampai saat ini tiada
penggantimu. Dekaplah erat diri ini dan dengarlah kasih suara hatiku.
Hari demi hari telah kita lalui dalam suka dan duka.
Apapun yang terjadi ku takkan peduli hanya dirimu pujaan hatiku.
Ketika Angga mengungkapkan perasaannya ke Ayu. Dalam
hatinya Angga cuma berharap agar Ayu mengizinkan Angga untuk mencintainya. Dia
sudah pasrah dan rela jika Ayu menolaknya.
Sungguh benar ku cintaimu. Meski kau tak pernah anggap
ku ada. Ku tak akan memintamu untuk mencintaiku.
Ku tak berharap kau cintaiku. Ku tak berharap kau
balas cintaku. Yang ku harap kau izinkan aku mencintaimu.
Cinta ini sudah terlanjur ku miliki dari dirimu.
Biarkan cintaku bersamamu. Meski ragaku tak bisa bersamamu.
Suatu ketika pada pulang sekolah Angga kembali
memberikan surat kepada Ayu yang berisi jangan berubah dalam menyayangi dan
memahami Angga.
Hanya denganmu aku berbagi. Hanya dirimu paling
mengerti. Kegelisahan dalam hatiku yang selama ini tak menentu. Tak ada ragu
dalam hatiku. Pastikan aku jadi cintamu. Seiring waktu yang telah berlalu.
Mungkin kamu yang terbaik untukku.
Akan ku lakukan semua untukmu. Akan ku berikan seluruh
cintaku. Janganlah kamu berubah dalam menyayangi dan memahamiku.
Inilah cintaku ku berikan untukmu. Setulus hatiku ku
berikan untukmu. Lihatlah aku, rasakan seluruh cintaku. Mengalir tulus untuk
dirimu. Tak ada yang lain dihatiku. Selain namamu.
Ayu pun membalas surat dari Angga yang intinya
kehadiran Angga mampu menyembuhkan semua luka, dan mampu cerahkan semua asa.
Ketika aku merasa lelah untuk mencari cinta sejatiku.
Ku mencoba menutup hatiku. Lalui hariku, tanpa satu cinta.
Ku yakin dirimulah yang bisa membuat hidupku lebih
bermakna, yang mampu sembuhkan semua luka, yang mampu cerahkan semua asa.
Ku yakin dirimulah yang selalu temani setiap malam
sepiku, selalu bersama diriku, karena kau cinta sejatiku.
Tapi ku kini, ku tak akan lagi menutup hatiku, karena
hadirmu dan karena ku merasa ku telah menemukan cinta sejatiku, yang takkan
melukaiku, yaitu dirimu.
Dan Ayu pun juga menyisipkan do’anya di surat
balasannya yang berisi memohon agar Allah menjaga rasa dalam hati mereka sampai
ikatan halal mempersatukan mereka.
Ya Allah.
Terima kasih Engkau telah mengirimkannya untukku.
Walaupun dia bukan malaikat-Mu. Namun kehadirannya selalu menciptakan senyuman
dalam hembusan nafasku. Kehadirannya yang selalu mengingatkanku atas hadir-Mu.
Dia bukanlah seorang pelukis, namun dia memberikan
pelangi di hidupku. Dia bukanlah penyair, tapi puisi-puisinya senantiasa
memberi kesejukan di hatiku.
Jika boleh hamba berharap. Semoga kelak dia menjadi
imam dalam hidupku. Akan ku jaga rasa dalam hati ini, sampai ikatan halal
mempersatukan kami. Tapi jika dia bukanlah untukku, berikanlah dia seseorang
yang lebih baik dariku, dan jaga hatinya untuknya.
Tapi aku berdo’a, semoga akulah kelak pelengkap tulang
rusuknya.
Pesan memaafkan dan mencintai. Semua yang kulakukan
adalah untuk kebahagiaanmu. Segalanya hanyalah untukmu. Hanya saja aku bukan
lelaki yang sempurna. Selalu ada saja kata dan kesalahan yang mungkin bisa
menyakiti hatimu. Oleh karena itu, terimalah maafku bersama 1000 cintaku.
KU LAKUKAN SEMUA UNTUKMU
Lama Tak
Jumpa. Tak Mampu Ku Bertahan Dalam Sunyi. Dan Ku Katakan. Aku Rindu. Rindu Yg
Mendalam. Ketika itu sudah 2 minggu Ayu dan Angga tidak bertemu karena sibuknya
aktivitas perkuliahan mereka berdua yang berbeda kota.
Akhirnya
setelah lama memendam kangen dan rindu yang mengebu mereka berdua janjian untuk
ketemuan di toko Urip Jember ketika Ayu sedang berbelanja perlengkapan menjahit
untuk ibunya. Dan Angga janji akan datang menemui Ayu, meskipun setelah itu
langsung mengemudi mobil berangkat ke Purwodadi menghadiri pernikahan paman
Karyono.
Di
pertemuan itu Angga membawakan bunga dan es krim Magnum buat Ayu. Jam demi jam
berlalu sampai akhirnya Angga harus pulang untuk siap-siap berangkat ke
Purwodadi. Karena mengemudi mobil Angga butuh istirahat beberapa saat.
Ketika
sampai rumah Angga mendapat sms dari Ayu.
Ayu : “Pertemuan
singkat yang indah. Tapi sebenarnya masih ingin lama lagi kak.”
Angga:
“Kita memang hanya
bertemu satu kali tapi percayalah pertemuan itu takkan menghapus
namamu dari ingatanku “
Ayu : “Makasih ya kak bunganya,
aku sampai
lupa bilang makasih.”
Angga: “Iya dek sama-sama.
Dek Jadikan aku sebagai cermin berdandanmu agar aku bisa selalu melihat
senyummu dan wajah cantikmu.”
Ayu : “Kak udah ahhh
rayu-rayunya, kan nggak lucu kalau aku tiba-tiba
senyum-senyum sendiri di sini gara-gara
sms-sms kakak, hehehe.”
Angga: “Adek nanti ketemu di deket gang lagi kan? Jika sudah
didekat adek rasanya seperti ingin mengehentikan waktu, karena saat bersama adek
waktu terasa cepat berlalu.”
Ayu : “Iya kak. Kakak
aku itu bingung harus apa kalau deket kakak, hehehe.”
Angga:
“Hehe
iya dek. Kakak juga grogi deket adek. Tapi habis itu kakak menyesal nggak berani ngomong ke adek.”
Ayu : “Ngomong apa kak? Kok lama banget ya adek di urip.”
Angga: “Mau bilang kalau
setan gentayangan pas malam jumat, kalau adek selalu gentayangin hati kakak
setiap hari. Kakak selalu terbayang-bayang
senyum adek.”
Ayu : “Kak aku malu
senyum-senyum sendiri gara-gara
baca sms kakak .”
Angga: “Hehe adek udah
selesai
apa belum?
Kok lama ya disana dek?
Ayu : “Lha ya lama kok kak.”
Angga: “Adek disana
lama ya. Kakak juga tadi pas pulang lampu
merah dijalan lama banget dek, coba adek yang jadi lampu merahnya kakak akan
rela berhenti selamanya nunggu adek.
Ayu : “Haduhhh kakak pinter gombal sekarang.”
Setelah itu Angga fokus mengemudi mobil ke Purwodadi.
Selama 2 hari di Purwodadi Angga sangat kangen sama Ayu karena teringat senyum
dan canda tawa saat sebelum pergi ke Purwodadi.
Setelah pulang dari Purwodadi Angga mendapat kabar dari
Ayu kalau teman Ayu akan menikah. Dan Ayu diundang menghadiri resepsi
pernikahan temannya di Semarang.
Ayu pergi ke Semarang bersama teman-temannya. Setelah
sore hari Angga berinisiatif menanyakan kabar Ayu dan acara resepsi pernikahan
teman Ayu.
Angga : “Adek udah pulang belum? Nanti ceritain ke kakak ya dek gimana
pernikahan teman adek?”
Ayu : “Ini udah jalan
pulang kak. Aku berandai-andai tadi kakak ikut aku, kita pakai
baju kembar datang ke pernikahanya temen
ku, kakak nanti tak kenalin temen-temen ku, hehehe pasti di ciye-ciye kak.”
Angga : “Hehe kan kalo tadi kakak ikut bisa dek.
Hehe kakak juga kosong nggak sibuk ini. Hehe kalo di ciye-ciye adek kan pipinya langsung merah, jadi tambah cantik adek. J”
Ayu : “Hehehe kakak tak
kenalin temen-temenku nanti. tapi kan di kelas ada yg suka aku, ya kasian kalau liat
aku sama kakak.”
Angga : “Hehe iya cowok
mana sih yang
nggak
suka sama adek. Ya kakak beruntung bisa deket adek. Adek memang pantas dicintai. Tapi cinta kakak takkan terbagi. Walau nanti datang
seorang bidadari. J”
Ayu : “Hehehe kakak bisa aja. Makasih ya kak.”
Angga: “Iya sama-sama dek. Adek gimana
acaranya disana seru dek? Teman adek ada yang
ingin menyusul nggak?”
Ayu : “Hahaha aku sama kakak, ayo nyusul kak.”
Angga : “Hahaha iya kita nyusul yuk dek. Adek kayaknya kok sudah nggak sabar ya! Hehhe.”
Ayu : “Hehehe ayo kak.”
Angga : “Will you marry
me dek? Kakak akan jawab ke penghulu, Qobiltu
nikaha watas bijaha bimahrin maskurin halan. J
Ayu : “ J Aku sampai nggak bisa berkata apa-apa!”
UJIAN KESETIAAN
Semakin
lama Angga dan Ayu semakin nyaman dengan hubungan mereka. Walau sekedar Ta’aruf
karena tidak berani menyimpang dari ajaran agama. Mereka sering menahan diri.
Tidak melakukan kegiatan pacaran yang dilakukan muda-mudi masa kini.
Ketika
Ayu mempunyai masalah dan beban pikiran Angga selalu berusaha membantu
menyelesaikan dengan support dan dukungan terhadap Ayu.
Ketika
itu Ayu masih memendam masalah yang dipikirkannya. Sehingga Angga memulai inisiatif
untuk menawarkan untuk mendengarkan cerita curhatan Ayu.
Angga:
“Kakak siap dengerin
cerita adek. Adek kemarin kan katanya mau
cerita.”
Ayu : “Kak, dari kmarin
adek kepalane
sakit gara-gara mikirin itu, tapi malam ini pengen aku ceritain ke kakak, tapi aku takut
kakak marah.
L”
Angga : “Gpp kok dek. Cerita aja dek. Emm cerita
yg kemarin dek? “
Ayu : “Kak, kan dulu adek bilang ada salah 1 teman adek yang
suka
adek, namanya
Shofa kak, adek udah merasa jahat banget sama dia, adek udah ngasih
harapan palsu
sama dia, dulu
dia sering perhatian, dan adek menerima
perhatiannya, karena kakak dulu
sangat sibuk,
adek minta maaf ya kak, kita juga sempat dekat, tapi aku masih
mengganggapnya teman, tapi dia udah
menganggep aku malah udah calon
istrinya. Dia sering ngasih adek hadiah, tapi sekarang adek menjauh dari dia karena aku insya Allah mantap sama kakak, dia sakit hati kak, dan kalau dia sakit hati
kesehatannya drop, soalnya
pernah disakiti
mantannya
dia drop, adek merasa bersalah
kak.”
Mnurut
kakak gmana? Maaf kak bukan maksudku
menyakiti kakak dengan
cerita seperti ini,
aku menjauhinya karena
kakak, dan gak mau lagi menyakiti hatinya lagi, tp aku ga niat buat
nyakitn dia kak.”
Angga : “Emm kakak cuma
pesen aja sama adek disana adek kan beda sama di kudus. Tempat dan pergaulan
beda sama Al-Maruf. Ya adek usahakan bijaksana dalam bergaul. Kakak di STAIN juga jaga jarak sama cewek
lainnya dek. Soalnya ibuku pesen sama kakak jangan
putus sama Ayu. Bapak juga bilang gitu. Adek pasrahkan sama Allah masalah jodoh. Kalo
masalah teman kakak tidak pernah melarang adek berteman. Tapi adek juga jaga batasan-batasan itu dek.”
Ayu : “Iya kak, adek merasa jahat banget
sama dia kak.”
Angga : “Ya adek bisa
kasih pengertian ke Shofa secara halus dek. Atau mungkin
adek bisa kasih dia puisi atau kata-kata
gitu tentang kisah kita dek.”
Ayu : “Aku awale nggak mau cerita ini, takut
kakak jadi salah
paham, dan sakit
hati kak, tapi aku harus jujur kak”
Angga : “Iya gpp dek. Sebenarnya kakak itu percaya sama adek. Adek lebih baik adek tetap berteman sama dia. Tapi adek kasih penjelasan biar dia tahu tentang kita dek.”
Ayu : “Kak, dia nggak mau balas sms ku, aku mengajak
bicara baik-baik
dan coba jelasin,
tapi dia nggak mau, dan mungkin udah
benci adek. Adek juga nggak mau sering
sms dia takut dia berharap
lagi
kak.”
Angga : “ Ya udah jangan dipikirin terus dek.
Semakin banyak yang suka adek, semakin berat untuk memperjuangkan adek. Akan kakak
jaga hati ini untuk adek. Kan kakak jaga beribu harap dan mimpi bersama adek.”
Ayu : “Dia sudah tau masalah tentang kita kak, tapi dia itu belum bisa
berpikir
dewasa kak, makanya sulit ngasih dia pengertian. Dia juga
sulit menerima semua ini. Kak, adek minta maaf malah
menyakiti kakak dengan cerita
ini, adek sayang kakak.”
Angga:
“Gpp dek. Yang penting adek sudah jujur sama kakak. J
Takkan Berpaling Darimu
Tanggal 22 April 2015 pukul 00.01. Tepat Angga berusia
19 tahun. Angga mendapatkan ucapan selamat ulang tahun yang pertama dan
satu-satunya dari Ayu. Hanya Ayu yang memberi ucapan selamat ulang tahun kepada
Angga.
Ayu : “Assalamu'alaikum
kakaku sayang, genap usiamu brkurang 19th. J kak semoga usiamu di skarang kakak tambah dewasa,
tambah
bagus ibadahnya,
selalu sayang
sama keluarga. Semoga semua cita-cita kakak terlaksana. Kak terima kasih
ya kak, selama ini udah mau mengisi hari-hari adek kak. J Terima kasih
atas hal-hal indah bersama
kakak. Love you.
Angga : “Wa'alaikum
salam. Makasih banyak ya dek. Kakak seneng bgt dek. J Adek
orang pertama yang ucapin selamat ulang tahun ke kakak.
Hari
itu berlalu dengan biasa saja tanpa ada yang istimewa karena Ayu hanya
melakukan sesuatu yang biasa di hari luar biasa Angga.
Tetapi
semua itu dinikmati Angga dengan bahagia dan suka cita. Karena orang
dicintainya rela begadang demi mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
Beberapa
minggu kemudian Angga menghadapi beberapa even besar, seperti Latihan Gabungan
Se-Jawa Madura, Pertandingan PIONIR Nasional di Palu, Ujian Akhir Semester, dan
Pertandingan Kretek Cup di Kudus.
Sejak
itu hubungan Angga dan Ayu sedikit renggang dan memberi kesempatan orang lain
buat merebut hati Ayu. Tetapi Ayu tetap menolak dan setia sama Angga. Konflik
itu terjadi ketika Ayu menceritakan kalau ada seseorang teman yang menembak
Ayu.
Ayu : “Kak, kan dulu adek pernah cerita
adek punya sahabat
namanya Dicha, nah tadi dia nembak aku kak.”
Angga : “Sebenarnya kakak nggak bisa kasih solusi buat adek masalah ini. Karena kalau adek putuskan sendiri nggak menerima Dicha
gara-gara kakak. Kakak takut jadi fitnah dek, karena apabila kita menolak
apalagi dia sholeh akan jadi fitnah dek. Jujur kakak sayang sama adek. Tapi kakak rela adek nentuin pilihan adek. Kakak lebih seneng adek bahagia,
walau kakak menderita dek. Lebih adek istharah dulu
sebelum menerima atau menolak Dicha dek”
Ayu : “Kakak kenapa bilang begitu?”
Angga : “Bukan begitu
maksud kakak dek. Adek harus menilai orang
objektif dek. Kakak bilsng gitu justru karena kakak sayang sama
adek. Dulu kakak kan beri adek doa cinta. Kalau
kakak mengagumi dan mencintai adek, tapi kakak lebih berdoa dan menitipkan adek
pada Allah, kalaupun adek tidak jadi jodoh kakak itu qadarullah, yang penting kakak sudah berusaha dan menitipkan pada
Allah. Kakak cuma ingin yang terbaik buat adek.
Kalau dia baik untuk kita, semoga diberi jalan agar
bersatu.”
Ayu : “Kakak, adek
bingung mau ngomong apa. Adek nggak mau pisah sama kakak. L”
Angga : “Adek jangan nangis ya. Kakak nggak ingin pisah sama adek. Tapi menurut guru kakak. Kalo perempuan menolak laki-laki yang sholeh akan menjadi
fitnah dek. Itu ada haditsnya dek. Kakak nggak mau adek kena itu. Adek kakak belum mengikat adek dalam ikatan nikah, jadi
adek berhak memilih yg lebih baik dari kakak. Tapi kakak selalu berdoa dan bermunajad agar kakak dipersatukan dengan adek sebagai keluarga sakinah, mawadah dan warahmah.”
Ayu : “Aamiin kak. Janji ya kak nggak akan pisah sama Adek. Adek sayang
sama kakak.”
Angga : “Insya
Allah dek. Kakak juga sayang sama adek.”
Aku hanya ingin pasrah untuk semua ini. Aku tiada daya
untuk semua ini. Biarlah berjalan seperti adanya.
Pertemuan Sebelum ke Palu
Seiring waktu yang telah
dilalui Angga dan Ayu. Banyak suka duka. Cobaan dan godaan yang mereka hadapi.
Tapi mereka tetap kuat dan mampu melewati semua itu.
Angga yang ketika di rumah
sering disuruh ibunya untuk membantu menyapu, mengepel dan memijat ibunya
ketika lelah. Dengan sabar Angga melaksanakan perintah ibunya. Ketika sedang
memijat ibunya Angga mencertitakan hubunggannya sama Ayu kepada ibunya. Ibunya
dengan sabar mendengarkan keluh kesah dari anaknya dan dengan bijak memberikan
beberapa nasihat berharga.
Tanggal 16 Mei 2015, tepat
hari sabtu Angga dan Ayu janjian akan bertemu sebelum Angga berangkat ke Palu.
Sementara itu terjadi masalah ketika Ayu mau izin karena mendapat tugas dari
orang tuanya membantu menjahit pakaian.
Mereka sebelumnya sudah
ingin bertemu di depan DPRD yang terkenal buat ajang pertemuan muda-mudi sambil
minum es campur. Ketika Ayu mendapat halangan untuk izin keluar ketemu Angga,
maka sebagai laki-laki jantan Angga ingin menemui Ayu di rumahnya sekaligus
kenalan dengan kedua orang tua Ayu.
Angga : “Dek apa kakak ke rumah adek aja? Nanti kakak bawain es campur DPRD dek. Sekalian biar kenal sama ibu adek sama minta
doa ibu dek. Boleh nggak dek?”
Ayu : “Jangan kak, nggak enak sama tetangga kak, kak kan rumah adek nggak di kota.”
Angga : “Ya daripada ketemuan di luar rumah lebih baik ketemuan di rumah dek. Ada mahram adek.
Jadi nggak timbul fitnah dan nggak khalwat dek. Kan kakak kesana tamu dek. Cuma sebentar aja dek.”
Ayu : “Jangan kak, kan
ketemuannya di tempat ramai, kak daripada nanti kalau kakak kesini timbul omongan-omongan yang
nggak
baik, kan adek ini anak gadis. Ya belum pantes
bawa temen
cowok pulang, apalagi adek status masih sekolah, bapak juga ini baru
plitur pintu, jadi agak ribet dan rumah berantakan,
nggak
enak kak.”
Setelah perjuangan yang
meyakinkan orang tuanya Ayu mendapatkan izin bertemu Angga di DPRD karena Ayu
beralasan akan bertemu Angga yang akan pergi bertanding ke Palu dalam waktu
yang lama.
Setelah lelah menunggu lebih
dari 40 menit akhirnya Ayu sampai di DPRD. Angga yang sudah menanti segera
mencari tempat untuk ngobrol dan minum es campur. Di pertemuan itu lagi-lagi
Angga memberikan Ayu setangkai bunga yang indah.
Angga : “Kakak kemarin habis curhat ke ibu kalau adek disana
banyak
yang suka dan banyak di tembak cowok dek. Terus ibu bilang kakak harus pertahanin adek. Ibu
bilang
adek baik, cantik dan kalem soalnya kakak liatin foto-foto adek ke ibu dek. J”
Ayu : “Kakak cerita
sma ibu, adek jadi nggak enak kak sama ibu.”
Angga : “Ohh ya dek tadi gimana kok bisa dapat izin buat ketemu kakak? Hehe ibu adek
bilang gimana
dek? Bapak nggak
marah dek?”
Ayu : “Ibu tadi bilang gini kak, ciye mau ketemuan
sama pcrnya, ya bapak nanya kak, kakak
pergi ke palu ada apa, ya adek jelasin
ada lomba bulu tangkis kak.”
Angga : “Dek kakak liat-liat, adek
manis banget ya. Ikan air tawar aja bisa diabetes semua
kalo adek nyemplung disitu. J”
Ayu : “Hehehe biasa aja,,, es campurnya lebih manis kak.”
Angga : “Tapi serius adek manis banget kok. Dek jualan tabung oksigen nggak? Soalnya tiap deket adek nafas kakak jadi sesak.”
Ayu : Hehehe... bisa aja kakak.”
Angga : “Kakak nemang nggak
bisa bikin kapal, apalagi bikin pesawat. Tapi kalo bikin adek senyum, bisa deh.”
Ayu : “J hehehe memang bisa aja kakak buat adek senyum.”
Angga : “Dek senyum nya
biasa aja dong,
masa membekas dihati kakak nggak hilang-hilang.”
Ayu : “Hehehe aku jadi malu kak.”
Tidak
terasa sudah berjam-jam Angga mengobrol dengan Ayu sampai sudah habis es campur
2 gelas Angga. Akhirnya Ayu izin pulang karena bilang pada orang tuanya tidak
akan lama-lama perginya, hanya sebentar. Maka Angga memesankan beberapa es
campur untuk di bawa pulang Ayu untuk ibu dan bapaknya.
Ayu : “Kak adek mau pulang dulu ya kakak sayang
J.”
Angga : “Adek hati-hati ya. Adek nanti sms kakak kalau udah sampai. Kakak keingetan adek terus kalau jauh dari
adek. Tapi kalau deket adek,
kakak malah jadi keringetan dek.”
Ayu : “Hehehe kok bisa kak, memang adek kmpor bisa buat kakak kepanasan dan keringetan.”
Malam harinya sebelum
keberangkatan ke Surabaya naik elf dilanjutkan terbang dengan pesawat ke Palu.
Angga masih menyimpan semangat membara dan senyum yang mempesona dari Ayu
Malam
keberangkatannya Angga mencoba memberi kabar dan meminta doa keselamatan dan
kemenangan dari Ayu.
Angga : “Kakak habis sholat ini langsung
naik elf dek. Dek kakak masih kebayang-bayang
senyum adek tadi siang.”
Ayu : “Hehehe kakak tadi siang adek malu senyum-senyum gara-gara kakak
gombalin. Kakak jangan lupa berdoa ya sebelum berangkat biar selamat.”
Angga : “Iya dek tadi udh berdoa bareng-bareng.
Dek kakak berharap bisa jadi OBAMA?”
Ayu : “Kok OBAMA kak? Kenapa?”
Angga : “Karena kakak ingin jadi Orang
yang BAhagia bersaMAmu adekku sayang. J”
Ayu : “J terima
kasih kakak.
Ohh ya makasih bunganya kak, bunga adek banyak ini setiap ketemu pasti dapat
bunga dari kakak”
Angga : “J hehehe jadi kakak nggak usah kasih adek bunga
lagi dong. Hehehe. Kakak kok nggak pernah dapat bunga dar iadek?”
Ayu : “Hehehe ya ngasih aja terus
gpp kak, biar bunga adek banyak, habis itu bisa
buka lapak bunga deh, hehehe masak laki-laki
tak kasih bunga kan lucu kak.”
Angga : “Hehehe iya siap dek. Jadi lapak bunga cinta AyAng. Adek kasih kakak sesuatu dong yang akan jadi kenangan dek. Adek kasih pohon aja dek.”
Ayu : “Kok pohon
kak?”
Angga : “Biar dapat mengurangi global warming
cinta adek dihati kakak. Hehehe.”
Ayu : “Hahaha adek pengen ketawa
terus kak,. Ada-ada aja kakak.”
Angga : “Kakak lagi di elf dek ngamati jalan-jalan dek. Mau kakak hafalin jalannya.”
Ayu : “Buat apa di hafalin kak?”
Angga : “Biar kalau kakak nyetir nggak kesasar ke hati adek. Hehehe.”
Ayu : “Hehe asal kakak nggak ke sasar ke hati
cewek lain aja.”
Angga : “Ya nggak
dong dek. Adek tadi udh lapor
satpam belum?”
Ayu : “Kenapa
lagi kak?”
Angga : “Kan adek udh 1x24 jam hadir di pikiran
kakak.”
Ayu : “Hehehe
udah ahh kakak gombalnya, adek mau belajar dulu nih.”
Angga : “Ya udah dek belajar gih sana! Belajar terima kenyataan kalao kita jodoh dek.”
Ayu : “Hehehe kakak pinter banget
ngrayu J.”
Angga : “Kakak bukanlah orang yang hebat. Tapi kakak mau
belajar dari orang-orang yang hebat. Kakak adalah orang biasa. Tapi kakak ingin
menjadi orang yang luar biasa. Dan kakak bukanlah orang yang istimewa. Tapi
kakak ingin membuat adek jadi yang teristimewa dihati kakak.”
MAAF DAN KENANGAN SEBELUM KE PALU
Jauh
hari sebelum pergi ke Palu Angga menyempatkan diri untuk ke Semarang untuk
bertemu Ayu. Waktu itu Ayu mengatakan tidak bisa bertemu karena akan ada
pelantikan anggota SAEC (Sultan Agung English Club). Ya walau Ayu menolak tapi
Angga hanya ingin bertemu Ayu sebentar saja walau lima menit.
Dengan
rasa rindu yang semakin menggebu berangkatlah Angga ditemani teman sejatinya
Rouf untuk menemui Ayu.
Sebenarnya
maksud Angga menemui Ayu untuk dua hal yang sangat penting. Pertama, meminta
maaf karena hari sebelumnya ketika Angga janji mau ke Semarang tapi tidak jadi
karena ada wisuda di STAIN Kudus. Kedua, ingin memberikan sebuah kado dari
Angga tepat 3 tahun hari jadian mereka tanggal 22 April 2015. Tepat sehari
setelah Angga berulang tahun.
Angga : “Adek tahu nggak langit masih selalu biru dari pertama diciptakan.
Embun pun masih
sejuk sampai sekarang. Dan nama adek pun nggak mau kalah, selalu tersimpan dihati kakak sejak
pertama bertemu. J.”
Ayu : “Iya kak. J . Adek
minta maaf ya kak kemarin-kemarin cuek terus marah sama kakak, adek sebel sama kakak, kakak terlalu
sbuk, saat ada waktu malah kakak ngomongin orang lain, saat sakit kayak gini
rasanya pengen selalu
diperhtiin orang yang
di
sayang. adek minta maaf ya kak.”
Angga : “Bukan salah adek
kok. J Udah
kakak maafin dek. Adek jangn sedih ya. Kakak
sayang kok sama adek. Buktinya kakak masih ada buat adek. Adek sabar ya. Kadang nikmat sakit
itu ada hikmahnya.
Adek suka hadiahnya? Udah dibaca dek?”
Ayu : “Adek terharu baca kisah kita kak L.”
Angga : “Hehe kenapa dek? Hahaha kakak lebay ya
dek.”
Ayu : “Hehe kakak kaya penyanyi aja banyak lagu yang kakak tulis.”
Angga : “Haha iya kan mewakili perasaan lirik-liriknya dek. Hahaha. Adek suka?”
Ayu : “Hehehe iya
terima kasih kak. J.”
Angga : “Kakak
ada lagu sholawat cinta buat adek. Ini dek sholawatannya.
Sholatum bissalabil mubin........
-Awalnya diriku, bila jumpa km,
Hati bergetar, rasa tak menentu
Lalu melihatmu dgn senyummu. buat sejuta, warna di Hidupku.
Sholatum bissalabil mubin........
-Kini kurasakan bahagia sekali,
Saat
kau ungkapkan semua isi hati, lalu kau bisikkan lirih kepadaku, lalu ku
dengarkan kau bilang i love you.
Sholatum bissalabil mubin.........
-Malam
itu kamu Pake jilbab biru terangnya bulan pancarkan cantikmu,aku sapa
kamu,balas senyum itu,Aku jadi salah tingkah karenamu.
Sholatum bissalabil mubin.........
-Terangnya
purnama oh indah sekali. siapa nama dinda,wahai penyejuk hati. Jika demikian
perkenankan aku,Hadir sendirian mengisi cintamu.
Sholatum bissalabil mubin........
Ayu : “Wahhh semuanya
serba cinta ya kak. :-). Kakak,
adek bersyukur menjadi orang yang
kakak cintai. J
Senior Dan Junior
Angga : “Assalamu’alaikum.
Adek mau cerita apa dek?
Ayu : “Tapi kakak jangan
salah paham
ya kak, ini adek cerita biar nggak ada kesalahpahaman kak, kak adek kan
ambil Makul SPI semester 4, nah ternyata
ada kakak kelas yang
kayaknya naksir adek, namanya mas Candra, dia sering sms adek, dia
dapat
no ku dari tmenku, dia sering perhatian sama
adek kak, dia memang belum bilang suka sama
adek, tapi
diri tingkah lakunya menggambarkan dia suka adek, kak
maaf ya adek cerita gini,
jangan marah ya kak. Dia orang Demak juga, tapi di Semarang jadi takmir masjid di masjid
dosenku kak, dia agamanya bagus, kayaknya juga pengetahuane luas.
Angga : “Iya dek. Adek
memang pantas dicintai. Kakak tetap berhusnudzan adek masih sayang sama kakak karena kenangan kita tak terlupkan. Kakak jadi bangga bisa deket adek yang
banyak
direbutin laki-laki
sholeh. Kakak akan berusaha perhatian dan
sayang buat adek, biar adek tidak berpaling dair
kakak
Ayu : “Insya Allah kak,
terima kasih ya kak, kakak udah
mau mengerti dan nggak
marah kak. J Adek sayang kakak. J
Beratnya Perjuang Di Palu
Angga :
“Assalamu’alaikum dek kakak tadi alhamdulillah menang.”
Ayu : “Wa'alaikum salam selamat ya kakak sayang
J kapan
tanding lagi?”
Angga : “Nanti sore main ganda dek 32 besar.”
Betapa beratnya perjuangan
di kota Palu dengan terik panas matahari rata-rata 45
Angga : “Alhamdulillah menang dek besok main lagi. Lawan
jambi msk 8 besar dek.”
Ayu : “Alhamdulillah kak selamat ya kak. J.”
Angga : “Iya adekku
sayang. Kakak disini belajar bahasa Palu. Bahasa Kaili. Emm nagaya kamiu. Artinya
kamu cantik sekali. J.”
Ayu : “Hehe kakak, bisa aja kakak.”
Setelah
mendapat semangat dari Ayu bersiap menghadapi lawan yang berat dari Jambi
karena mengalahkan unggulan kedua dari Jakarta.
Angga : “Assalamu'alaikum.
Dek doain kakak ya habis ini main babak 8 besar dek lawan jambi.”
Ayu : “Wa'alaikumussalam
J. Iya kak , kakak harus semangat ya kak, semangat berjuang. Jangan telat sarapan.”
Pertarungan
mati-matian merebut tiket Semi Final melawan Jambi
Angga : “Assalamu'alaikum.
Adek kakak habis
main. Alhamdulillah menang lawan jambi. Nanti sore main lawan solo babak semi
final. Doain kakak ya dek.”
Ayu : “Wa'alaikumussalam iya kak alhamdulillah
semangat ya kak. J berjuang
trus.”
Pulang
dari Palu ketemu Ayu.
Ayu : “Assalamu'alaikum kak, ada wktu nggak kak? Adek rencana pngen ke kudus hari ini
Angga : “Wa'alaikum
salam. Kakak udah di rumah dek. Ada dek. Kakak alhamdulillah dapat juara favorit dek.
Jadi dapat
medali perunggu dan boneka dek tapi masih di Palu sana hadiahnya. Nanti hadiah sama
oleh-olehnya buat adek aja.”
Ayu : “Ya kak gapapa J makash ya kak oleh-olehnya
J.”
Angga : “Alhamdulillah
klo adak suka. Adek kartu nama kakak jangan dibuang ya. Kakak dapetin itu mati-matian
dek. Adek lagi apa?
Ayu : “Iya nggak mungkin adek buang kak. Adek lagi nonton TV ini
kak.”
Angga : “Emm sejak kakak
cinta adek, kakak lihat matahari tidak terbit dari timur dan tidak terbenam di
barat dek.”
Ayu : “Kok bsa kak? Emm ada-ada aja kakak
ini.”
Angga : “Karena sekarang
matahari cinta kakak terbit dari hati adek dan terbenam di hati kakak dek.”
Ayu : “Hehe kakak bisa aja. Makasih kak.”
Angga : “Adek liat deh ke
langit. Tau nggak
kenapa dari sekian banyak bintang, cuma ada satu yg jadi rembulan dek?”
Ayu : “Hehe nggak tau kak.
Kenapa
kak?”
Angga : “Karena walaupun
ada banyak gadis yang cantik laksana bintang, tapi cuma adek rembulan hati
kakak yang kakak cintai.”
Alasan Memutuskan Menduakan Cinta Kita
Ayu : “Karena adek membutuhkan seseorang yang lebih dewasa dari adek. Berat
sekali melepaskan kakak L.”
Angga : “Apa kakak nggak bisa berubah dewasa
dek? Yang adek inginkan dewasa seperti apa dek?
Umur/pemikiran/kepintaran dek?”
Angga : “Apa adek yakin
bahagia jika adek bersama org yg dewasa? Apa adek nanti tidak tertekan kalau orang dewasa mengekang dan possesive terlalu banyak aturan? Apa adek tidak percaya kekuatan
cinta yang bisa
merubah segalanya dek bahkan merubah pendewasaan kakak dek ? Dan apa adek tau bagaimana proses pendewasaan itu?”
Ayu : “Kak, adek juga tidak menyangka, adek belum lama kenal dengan mas Ribut, tapi adek merasa
nyaman sama dia. Kalau adek ada masalah atau minta saran, mas Ribut membrikan saran yamg
bjaksana, ya semoga langkah berat adek ini berbuah
kebaikan kak. Awalnya sulit sekali melepaskan kakak. Adek pun mash mengingat
betul saat-saat bersama
kakak. Memang adek belum begitu mengenal mas Ribut, tapi insya Allah baik.
Angga : “Emm iya kakak
ngerti dek. Menurut kakak itu pelarian karena kita kurang komunikasi dan
perhatian. Apa adek yakin adek nggak akan dikecewakan mas Ribut? Jujur kakak nggak rela jika nanti adek
menyesal. Adek berarti sudah nggak sayang ya sama kakak?
Ayu : “Kak, ini memang berat. Adek mohon kebesaran hati
kakak.”
Angga : “Ya dek kakak akan berusaha ikhlasin adek. Tapi berat sekali dek.”
Ayu : “Insya Allah bisa kak.”
Angga : Badan kakak lemes sama nggak bertenaga dek. Dek
kakak ada permintaan terakhir buat adek. Boleh dek?
Ayu : “Kakak kenapa? Kakak jangan gtu, kakak udah maem apa belum? Kasian badan
kakak, kakak minta apa?
Angga : “Kakak nggak tau dek. Apa kita masih bisa berjumpa lagi
pas adek ultah. Kakak ingin jika nanti terjadi sesuatu sama kakak adek mau
jalankan amanah kakak. Ada dua amanah kakak dek. Pertama tolong berikan novel-novel kakak buat Jamila sepupu adek dan kedua berikan
lukisan kakak buat Sheila dulu kakak pernah janji
ke dia.
Aku Sudah Tidak Bisa Menahanmu
Angga : “Emm ya dek. Hehe
maaf jadi diskusi kita dek. Sbnrnya adek berhak bahagia sama mas Ribut. Kakak
akan sllu support adek. Sekarang kakak lega melepas adek. Krn kakak yakin adek
bahagia sama mas Ribut. Emm adek bnrn sayang dan cinta sama mas Ribut apa
sekedar kagum?”
Ayu : “Adek juga belum tau kak. Kakak mau
buat adek seneng?”
Angga : “Iya siap mau
dek. Apa yang harus kakak lakuin dek? Adek mau kakak
comblangin sama mas Ribut.”
Ayu : “Ndak lah kak,
adek mau kakak tetap semangat dalam menjalani aktifitas, hidup
bukan hanya sekedar
ini, jika Allah mengizinkan perjalanan hidup
masih panjang,
ada hal-hal hebat
yang harus
kakak raih. Kakak boleh sedih, tapi
mau sampai kapan?
Tugas kita lakukan yg terbaik, dan banggain orang-orang di sekitar kita, ada ibu bapak, saudara-saudara. TETAP SEMANGAT KAK J TERSENYUMLAH.”
Angga : “Berat dek. Kakak
dulu terpuruk karena cinta dan adek datang menyelamatkan kakak sekarang adek pergi! Gimana kakak akan bangkit dek. Jujur kakak selama di Palu berharap
Juara demi adek dan akan pulang lalu ketemu
adek merayakan juara kakak. Dan akan
melihat senyum manis di bibir adek. Lalu adek merah merona krn malu dan kita
tertawa ceria dek. Sayang itu hanya mimpi dek.”
Ayu : Kakak. L. Yakin kakak bisa...!
Hebat tidak karena adek.”
Angga : “Iya makasih dek.
Sebenarnya kakak takutkan jika adek msh ragu sama mas
Ribut dan jika nanti cinta adek bertepuk sebelah tangan dan adek kecewa. Terus kakak sudah move on
dan dapat
pengganti yang lebih baik dari adek. Terus adek ingin kembali pada kakak. Kakak tentu susah
terima adek kembali. Kakak ini baru berusaha agar nanti tidak menyesal akhirnya dek.
Bertemu Bertiga Dalam Cinta Segitiga
Ayu :
“Assalamu’alaikum. Kakak semangat ya UAS.”
Angga : “Wa'alaikum salam. Maaf kakak habis UAS dek. Emm dek sebelum kita berpisah dan berbeda arah kakak mau ketemu
adek dulu dek buat terakhir kali dek.”
Ayu :
"Iya kak. Di tempat biasa kak. Kakak lagi dimana?”
Angga : “ Di perjalanan dek.”
Ayu : “Naik apa? Sama siapa?”
Angga : “Kakak naik motor sama Rouf. Ketemu di tempat biasa dek.”
Ayu : “Udah sampai Semarang belum?”
Angga : “Belum dek. Bannya bocor dek.”
Ayu : “Emm kasian kakak, aku dari
tadi
masih nungguin kakak.”
Angga : “Ya maaf dek nunggu lama.”
Ayu : “Gpp kak,
aku sambil
baca buku kak.”
Setelah
sampai di tempat biasa tidak disangka. Dia bersama pacarnya. Untung aku sudah
bawa Pasukan 3 orang. Rouf dari Kudus, Anang dari Pati, dan Taufik dari Demak.
Jadi siap kalau ada hal-hal terjadi yang tidak diinginkan.
Aku,
Ayu dan Ribut akhirnya bicara dari hati ke hati. Aku bicara ke Ayu sampai Ayu
meneteskan air matanya. Dan Ribut Cuma bisa menenangkan hati Ayu/.
-Dicari
benang dan jarum utk merajut kembali hub kita di masa lalu.
-Entah
mana yg lebih sakit, kehilangan kamu atau digantungin terus sama kamu.
-Aku
udah berusaha untuk perbaiki hubungan kita, tapi percuma aku mati-matian kalo kamu inginnya terlepas.
-Aku
udah berusaha buat berubah demi kamu, tapi kamu malah pergi ninggalin
aku.
-Apa
aku segitu gk pentingnya buat hidup kamu, apa aku cuma figuran yang numpang lewat gitu aja.
-
"Kalau cuman mau singgah sebelum
kamu pergi ke orang lain, jangan
di sini.
Ini hati bukan halte.
-Mengapa
km yg memulai jika akhirnya km yg megakhiri
-Kamu memberi aku bahagia,
lalu km mengakhiri dengan luka
-Hal
yg membuatku sakit bukan saat kamu menghianatiku, tapi
saat km tak mempercayaiku dan akhirnya meninggalkanku.
-Km
gk salah kok meninggalkanku, mungkin aku yg terlalu sayang sama km.
-Memang
sepantasnya km pergi meninggalkanku dan melupakanku, Karena bagiku lebih baik
berpisah utk bahagia, daripada bersama utk menanggis
-Engkau Bisa Pergi Seperti Tidak Ada
Yang Indah Di Antara Kita, Tapi Saat Pengkhianatan Terjadi Kepadamu Nanti,
Ingatlah Bahwa Aku Adalah Cinta Terindah Yang Kau Khianati.
Untaian Kata Perpisahan
1. Kau hanya menganggap aku
seperti lilin, yang akhirnya kau padamkan disaat kau menemukan cahaya yang
lebih terang.
2. Aku bukan keypad yang bisa
begitu aja kamu singkirkan pas udah asyik sama touch screen.
3. Putus cinta itu tidak sakit,
yang sakit itu adalah Putus, tapi masih
Cinta.
4. Kau adalah alasan mengapa ku tersenyum tapi terkadang
kau adalah alasan mengapa aku menangis
5. Ku akui kini ku harus sadari
untuk dapat menerima kenyataan ini dan benar-benar percaya bahwa aku telah
berpisah denganmu dan harus menjalani hidup tanpamu.
6. Lupakan dia yang pernah
meninggalkanmu demi yang lain. Meski cinta jangan biarkan dirimu kembali
terluka untuk alasan yang sama.
7. Cinta adalah ketika kamu
punya seribu alasan untuk meninggalkannya tapi kamu masih tetap saja mencari
satu alasan untuk bertahan.
8. Hidup itu terlalu berharga
untuk dihancurkan gara-gara putus cinta.
9. Dulu kau memintaku untuk
tidak mengecewakan. Tapi sekarang dengan mudah kau kecewakan aku.
10. Apa yang harus aku lakukan
lagi, apa aku harus bertahan, sementara hatimu tak lagi memperdulikan aku.
11. Kamu hanyalah sisa-sisa
memori yang tertinggal jauh dan akan menghilang tertimbun kebahagiaan.
12. Delete mantan, download
gebetan.
13. Walau kita tak ke pelaminan,
tapi kita tetep bisa berteman. Dunia yang sudah padat, akan semakin kerasa
sempit. Kalau harus menambah satu musuh lagi.
14. Aku minta maaf. Kalau selama
ini aku gk bisa jadi kekasih yang baik buat kamu. Mungkin kamu akan merasa
lebih tenang kalau aku gk bersama kamu lagi. Mungkin kamu akan merasa lebih
tentram kalau aku gk mengusik kehidupan kamu lagi. Tapi asal kamu tahu. Sampai
kata-kata ini ku tulis, bahkan sampai berkali-kali dibaca. Cinta itu masih ada
untuk kamu.
15. Kenapa harus sedih saat
putus? Layang-layang aja kalo putus banyak yang ngejar.
16. Bagaimana kamu akan berkata
selamat tinggal kepada seseorang yang tidak pernah kau miliki? Kenapa tetes air
mata jatuh demi seseorang yang tidak pernah menjadi kepunyaanmu? Kenapa kamu
mencintai seseorang yang cintanya tak
pernah untukmu?
17. Aku ingin hubungan kita
berakhir bahagia. Terpisah bukan karena orang ke-3, atau terpisah karena kita
berbeda. Tetapi karena waktu, dimana aku tak lagi bisa bernafas dan berdiri
untukmu.
18. Sepertinya cinta memang
tidak pantas untuk disesali. Tapi luka yang telah kamu gores membuatku telah
menyesal karena telah mencintaimu.
19. Move on itu pilihan. Gagal
move on itu cobaan. Dan pura-pura move on itu pencitraan.
20. Jungian pernah membuat orang
yang kamu sayangi menangis. Karena akan menyakitkan bila ada pria lain yang
membantu mengusap air matanya.
21. Waktu dapat mengubah segalanya,
senyuman indah dapat berubah menjadi tetesan air mata seiringan waktu berjalan.
22. Dalam mencintaimu tak ada
pernyelasan namun satu-satunya yang kusesali adalah diriku yang tak dapat menjadi orang yang kau cintai.
23. Jaman sekarang putus cinta
lebih manjur ngilangin ngantuk daripada kopi pahit.
24. Cinta itu tak pernah salah.
Hanya sja kita sering memberikannya pada orang yang salah.
25. Move on bukan dilihat dari
seberapa cepatnya kita dapet yang baru, tapi seberapa bisanya kita ngejauh dari
kenangan masa lalu.
26. Jika akhirnya aku tidak
bersama orang yang sering ku sebut namanya dalam do;aku mungkin aku akan
bersama dengan orang yang diam-diam menyebutkan namaku dalam do’anya.
27. Kau katakan cintamu tak
berkaki. Namun cintamu berlari pergi meninggalkanku. Dan cintamu berjalan dari
hati ke hati. Kau jadikan hatiku persinggahan sesaatmu. Kau tinggalkanku begitu
saja. Meninggalkan jejak kenangan yang tergores luka sayat dari tajamnya
kata-kata tipu dayamu.
28. Jika nanti kita bertemu lagi
ku harap lupakanlah semua kenangan yang pernah kita jalani. Karena ini sudah
terlalu sakit bagi ku untuk mengingatnya.
29. Seribu maaf yang kau
keluarkan dari mulutmu, tak akan mampu mengobati setitik luka dalam hatiku.
30. Cintaku seperti paku yang
menancap di dinding, akan berkarat namun tak pernah meninggalkanmu.
31. Air mata akan berbicara saat
mulut tak mampu menjelaskan sebuah rasa sakit.
32. Lebih baik menjadi yang ke-2
tapi selalu diutamakan. Daripada menjadi yang pertama tapi diduakan.
Sesakit
apapun ini...
Tak
kan mampu mengalahkan ketulusan yg ku persembahkan.
Senyummu
akan selalu terukir
Candamu
akan slalu terkenang
Dan
khilafmu... Sudah sedari dulu aku maafkan...
Ku
ikhlaskan kepergianmu, jika memang itu yang terbaik buatmu.
Sesakit
apapun ini...
Tak
kan mampu mengalahkan ketulusan yg ku persembahkan.
Senyummu
akan selalu terukir
Candamu
akan slalu terkenang
Dan
khilafmu... Sudah sedari dulu aku maafkan...
Ku
ikhlaskan kepergianmu, jika memang itu yang terbaik buatmu.
Kini....
Tersirat
tangis dalam senyumku
Tersirat
sedih dalam sukaku
Tersirat
hancur dalam kokohku
Tersirat
lemah dalam kuatku
Semua
karenamu
Semua
karena sikapmu
Hingga
buatku semakin membencimu
Namun
tersirat cinta dalam benciku
Mungkin
inilah saatnya cinta yg sesungguhnya
Memberi
tanpa berharap akan balasan darinya
Aku
akan selalu ada.... Meski sering kali harus tak terlihat.....
Bahkan
setiap detik waktu berlalu.... Aku selalu bertanya-tanya... Tentangmu, dan
kabar darimu
Tidak
peduli nanti. Mau sebanyak apa cobaan di hubungan
kita. Aku akan tetap setia ada di samping kamu.
Tidak
peduli nanti. Mau sebanyak apapun cowok lain yang bikin aku cemburu. Aku tidak
akan mundur dan akan tetap jaga hati kamu.
Tidak
peduli nanti. Mau seperti apa pun cueknya kamu ke aku. Aku akan tetap peduli
sama kamu. Tetap tunjukkin kalo diantara kita semuanya baik-baik saja.
Tidak
peduli mau seperti apa pun hubungan kita nanti. Aku akan tetap tersenyum dan
manggil kamu sayang.
Tidak
peduli seberapa sering kamu buat salah ke aku. Kata maaf akan selalu ada buat
kamu. Biar aku sakit sesakit apa pun itu.
Tidak
peduli seberapa jauh jarak yang memisahkan kita nanti. Aku akan tetap
memejamkan mataku. Dan merasakan bahwa kamu selalu setia disamping aku.
Tidak
peduli seperti apa pun kamu. Aku akan tetap ada buat kamu. Selalu di samping
kamu.
Dan satu
yang akan tetap ada sampai kapan pun. Hati aku Cuma buat kamu. Cinta aku hanya
untuk kamu Dan aku akan tetap mencintai kamu.
Pergilah dengan damai sayang, kenangan
sudah tinggal kenangan, karena masa depan tidak pernah kita lalui bergandeng
tangan.
Cintaku telah usang, hingga tak berbekas.
Cinta suci telah berbuah penghianatan, dan sakit hati telah mengekalkan sebuah pilihan yang kita sebut dengan “perpisahan”.
Penghianatan adalah dosa terbesar dalam percintaan.
Perasaan siapa yang tidak kan patah, jika cinta setia dibalas penghianatan?
Maaf cerita kita telah usai.
Cintaku telah usang, hingga tak berbekas.
Cinta suci telah berbuah penghianatan, dan sakit hati telah mengekalkan sebuah pilihan yang kita sebut dengan “perpisahan”.
Penghianatan adalah dosa terbesar dalam percintaan.
Perasaan siapa yang tidak kan patah, jika cinta setia dibalas penghianatan?
Maaf cerita kita telah usai.
Andaikan
saja kau mau mengerti
Tentang
perasaanku selama ini
Yang
tak ingin menginkan kita putus
Ternyata
kau telah salah menilaiku
Kau
tinggalkan ku untuk cinta yang baru
Sesungguhnya
aku tak rela melihat kau dengannya
AKU DAN DIA
Terasa indah saat bersamamu
Terasa damai saat disampingmu
Namun kini yang terjadi
Kau membagi cinta dengan seniormu
Dua cinta terbagi antara aku dan dia
Yang ternyata seniormu sendiri
Ku relakan kau bersamanya asalkan engkau bahagia
Biarlah derita ini kini ku tanggung sendiri
Ku tak mau didua bila harus menderita
Menahan segala sakit dan perihnya
BUKAN DIA TAPI AKU
Berulang kali kau menyakiti
Berulang kali kau khianati
Sakit ini coba pahami
Ku punya hati bukan tuk disakiti
Ku akui sungguh beratnya
Meninggalkanmu yang dulu pernah ada
Namun harus aku lakukan
Karena ku tahu ini yang terbaik
Ku harus pergi meninggalkan kamu
Yang telah hancurkan aku
Sakitnya, sakitnya, oh sakitnya
Cintaku lebih besar darinya
Mestinya kau sadar itu
Bukan dia, tapi aku
DISAAT AKU SENDIRI
Hari demi hari telah ku lewati
Tak pernah aku bersamamu lagi
Tak pernah aku menduga
Kau akan pergi tinggalkan aku
Jauh kau pergi tinggalkan diriku
Sepi hati ini membunuhku
Ku coba untuk cari penggantimu
Namun tak ada yang sepertimu
Rindu aku, sangat rindu kamu
KU TAK MAMPU
Pernah sudah ku coba tuk melupakanmu
Namun aku tak mampu oh kekasihku
Tlah ku coba tuk jalani semua
Rasa cintaku yang tulus untukmu
Jauh sudah ku jalani arti hidup ini
Yang ku harap dapat buat ku berdiri
Biarkanlah ku jalani semua
Tanpa dirimu di sisiku lagi
Ku tahu aku sungguh mencintaimu
Tak mampu redupkan luka di hatiku
Biarkan ku coba untuk melupakanmu
Walau ku tak mampu
Sudah ku coba untuk melupakanmu
Meski ku masih ingin mencintaimu
Biarkan ku coba untuk melupakanmu
Walau ku tak mampu
MASIH MENCINTAIMU
Jika teringat tentang dirimu
Berlinang air mataku
Ku rindu saat-saat bersamamu
Kasih sayangmu padaku
Kini kau bukan milikku
Dan berakhir sudah cintaku
Biarkan saja hatiku bicara
Ku masih sayang padamu
Aku selalu mendoakanmu
Agar kau bahagia
Bersama dirinya selamanya
Mengapa mudahnya hatimu mendua
Ku lapangkan dada walau aku terluka
Semoga bahagia bersama dirinya
Karena kau telah memilih dia
Betapa sakitnya apa yang ku rasa
Tuhan kuatkanlah hatiku yang terluka
Semoga ku bisa tuk melupakannya
Karena ku masih mencintainya
MENCOBA SETIA
Tiba saatnya kita kan berpisah
Aku akan pergi
Aku pergi tuk kembali lagi
Ku harap kau relakan ku pergi (ANGGA)
Pergilah engkau sayang
Walau airmata kan menetes
Aku harus relakan kau pergi
Jagalah cinta kita
Hanya doa dan airmata
Yang mengiringi kepergianmu (AYU)
Hanya satu yang ku minta
Tolong setialah padaku
Tolong cintailah aku selamanya (ANGGA)
Aku akan menunggumu
Aku akan setia menantimu
Sampai bila nanti kau kembali padaku (AYU)
Bila engkau tiba disana
Tolong jangan lupakan aku
Karena cintaku ini
Hanyalah untukmu seorang( AYU)
MENDUA
Hancur sudah hatiku
Ketika ku melihatmu
Kau yang berjalan dengan cinta yang lain
Sedih hatiku
Tak pernah kau fikirkan
Perasaanku padamu
Kau selalu mendua
Kau tak pernah berubah
Kau tinggallkan aku ..
Perasaan ini takkan pernah bisa ku ingkari
Betapa sakitnya hati ini kau dustai
Biarkan semua ini menjadi kisah cintaku
Kuyakini suatu saat nanti kau kan mengerti
SAMPAI AKHIR
Kasih ku berjanji selalu menemani
Saat kau bersedih, saat kau menangis
Selama nafasku masih berdesah
Dan jantungku terus memanggil indah namamu
Takkan pernah hati ini mendua
Sampai akhir hidup ini
Akan ku jaga
segenap cinta yang ada untukmu
percayalah satu cintaku untukmu
SAMPAI KAU JADI MILIKKU
Kau tau sejak pertama bertemu
Terbayang senyum indah di matamu
Kau berikan tatapan cinta untukku
Jatuh cinta, ku jatuh cinta
Rindu terasa mengancam dadaku
Saat kau selalu hadir di mimpiku
Hati jiwaku selalu memanggilmu kasihku
Ku cinta kau, ku cinta kau
Hanya kamu di hatiku
Takkan pernah kan terganti
Sampai kau jadi milikku
Hal
itu mungkin takkan mudah
Tapi
ku takkan menyerah
Karena
jiwa ini, raga ini memanggil namamu
SARANGHAE
Rasa sakit ini sangatlah perih
Sungguh sakit sakit sakit kurasa
Kau buatku hancur dan tak berharap
Kau bilang ku hanya sebatas teman
Tapi hati ini sungguh tak bisa
Menerima semua yang kau katakan
Rasa ini selalu ada dihati
Tak bisaku untuk melupakanmu
Karena aku masih mencintaimu
SETIA
Hari berganti bulan
Bulan berganti tahun
Waktu demi waktu berlalu
Namun ku tak pernah berubah
Seperti saat pertama kita bertemu
Bersama dalam suka dan duka
Bersama dalam tangis dan tawa
Bersama dalam susah dan senang
Bersama melangkah seiring sejalan
Sampai hari ini ku masih setia
ADA AKU
DISINI
Biarkan aku. Jadi sesuatu yang berarti untukmu tapi
tidak sesaat
Biarkan aku. Jadi tempat untuk bersandar disaat kau
terpuruk rapuh
Biarkan aku. Yang bisa dapat menuntunmu disaat kau
dilanda ragu
Biarkan aku. Membuatmu lepas tertawa dan biarkan
semuanya berlalu
Jangan sampai kau lemah. Kuyakin kau pasti bisa
bangkit.
Jangan anggap kau sendiri hadapi. Ada aku disini
Walau dia kini tlah lama dihidupmu. Namun sampai kini
tak bahagiakan kamu.
Lupakan semuanya tinggalkan saja percuma..
Bukalah matamu selebar dunia ini. Dan rasakan banyak
orang yang perduli.
Jangan ingat lagi jangan kau sesali. Ada aku disini.
AKU BUKAN UNTUKMU
Dahulu kau mencintaiku
Dahulu kau menginginkanku
Meskipun takkan pernah ada jawabku
Tak berniat kau tinggalkan aku
Sekarang kau pergi menjauh
Sekarang kau tinggalkan aku
Disaat ku mulai mengharapkanmu
Dan ku mohon maafkan aku
Aku menyesal t'lah membuatmu menangis
Dan biarkan memilih yang lain
Tapi jangan pernah kau dustai takdirmu
Pasti itu terbaik untukmu
Janganlah lagi kau mengingatku kembali
Aku bukanlah untukmu
Meski ku memohon dan meminta hatimu
Jangan pernah tinggalkan dirinya untuk diriku
Meski kau memohon meminta hatiku
Jangan pernah tinggalkan dirinya
Untuk diriku
KARENA CINTA
Tak seharusnya aku mencintai dirimu sepenuh hati.
Tak seharusnya aku memiliki dirimu sepenuh hati
Karena kau di sana menghiraukan cintaku untuk kesekian
kali
Engkau tahu apa yang ku mau dan apa yang ku rasa
Ku hanya ingin ada di sisimu.
Untuk dapat meredakan tangis yang selalu ada di hatimu
PERSIMPANGAN
Kini tiba saatnya untuk merenungkan
Apa ini yang memang kita inginkan
Saatnya untuk mencari di segenap penjuru hati
Apa kita mau menerima yang kita punya
Apa adanya
Sanggupkah kita saling meredam
Ataukah hanya saling bertahan
Sanggupkah kita saling memaafkan
Ataukah hanya saling menyalahkan
Akhirnya kita temukan pahitnya persimpangan
Dan harus tetapkan arah tujuan
Terpenjara oleh ego yang semakin tinggi menjulang
Saat harga diri seolah segalanya
Mahal harganya
TAK BISA MENCINTAIMU
Cinta yang telah ku berikan padamu
Cinta yang tulus untukmu
Telah ku relakan semua keinginanmu
Tapi kau tak pernah mengerti
Telah ku coba tuk mengerti kamu
Tapi ternyata kau khianatiku
Maafkanlah aku, ku coba lupakan
Semua yang pernah kita lewati
Bukan karena aku tak mencintaimu
Karena aku tak pantas bagimu
Pergilah kau cinta sejatiku
Telah ku relakan semua keinginanmu
Tapi kau tak pernah mengerti
Telah ku coba tuk mengerti kamu
Tapi ternyata kau khianatiku
Maafkanlah aku, ku coba lupakan
Semua yang pernah kita lewati
Bukan karena aku tak mencintaimu
Karena aku tak pantas bagimu
Pergilah kau cinta sejatiku
Maafkanlah aku, ku coba lupakan
Semua yang pernah kita lewati
Bukan karena aku tak mencintaimu
Karena aku tak pantas bagimu
Pergilah kau cinta sejatiku
Maafkanlah aku, ku coba lupakan
Semua yang pernah kita lewati
Bukan karena aku tak mencintaimu
Karena aku tak pantas bagimu
Pergilah kau cinta sejatiku
TERLALU
INDAH
Tiada lagi rasa yang paling indah
Selain mencintaimu
Tak ada lagi yang bisa ku harapkan
Selain menyayangimu
Oh sungguh terlalu indah, rusaknya kenangan indah
Semua telah berubah, kita harus terpisah
Sungguh terlalu indah kenanganmu dan cintaku
Harus rela berpisah meski harus terluka
Sungguh terlalu indah kenanganmu dan cintaku
Harus rela berpisah meski harus terluka
Meski harus terluka
Sungguh terlalu indah kenanganmu dan cintaku
Harus rela berpisah meski harus terluka
Sungguh terlalu indah kenanganmu dan cintaku
Harus rela berpisah meski harus terluka
(sungguh terlalu indah kenanganmu dan cintaku
Harus rela berpisah) meski harus terluka
(sungguh terlalu indah kenanganmu dan cintaku
Harus rela berpisah) meski harus terluka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar