Cara melawan setan bis kita lakuka dengan banyak cara salah satunya
adalah dengan cara sholat, sedekah dan menjauhi perbuatan maksiat tapi
bagaimanakah cara agr kita selalu bisa melawan dan memang melawan godaan
setan. mari baca ulasan artikel berikut.
---------------------------------------------------------------------------------
Sungguh,
kehidupan tidak lepas dari pertarungan melawan syetan. Pertarungan yang
tiada henti sampai azal menjemput. Pertarungan yang berlaku bagi
seluruh manusia tanpa pandang bulu. Hasilnya, manusia bisa menang atau
kalah. Syetan pada dasarnya lemah, namun mereka memiliki peluang
mengalahkan manusia, andai manusia lebih lemah daripada syetan.
Sebaliknya, manusia bisa menang, manakala ia memiliki senjata yang
sangat ampuh, yakni senjata IMAN.
Sangatlah berbahaya jika manusia tidak berbekal senjata IMAN. Karena
kenyataannya, perang melawan syetan tidaklah berimbang. Syetan dari
golongan jin bisa melihat manusia dan mereka saling bekerja sama
(bergerombol) satu sama lain. Lalu, adakah kiat agar mampu memenangi
pertarungan itu?. Kiatnya adalah sebagiai berikut:
1. Selalu Memperbaharui Iman kapan dan dimana saja berada.
Sungguh syetan bersemayam dalam hati manusia. Saat manusia berdzikir
kepada Alloh, syetan akan berlari. Namun, saat manusia lupa berdzikir,
syetan datang kembali membisiki ke jalan kejahatan. Nabi memerintahkan
untuk senantiasa memperbaharui iman. Sahabat bertanya bagaimana caranya?
Nabi menjawab, perbanyaklah membaca, memahami dan mengamalkan laa ilaha
illalloh.
Rosul dan sahabat saja, yang paling benar imannya, selalu memperbaharui
iman mereka dengan berbagai cara. Misalnya berzikir, pengajian, sholat
jamaah, jihad, dan lain sebagainya. Tidak ada waktu yang tersisa, untuk
memberikan kesempatan syetan menjegal kehidupan kita. Hadirkanlah selalu
iman kapan dan dimana kita berada. Iman tidak hanya hadir di mesjid,
namun ia hadir dimana-mana dalam aspek kehidupan.
Kita patut belajar dari kisah dialog antara pengembala kambing dengan
Umar bin Khatab. Seorang pengembala sapi yang notabene memiliki tingkat
intelektual yang relatif rendah, namun memiliki nuansa keimanan yang
sangat tinggi. Saat pengembala dites keimananannya oleh sahabat Umar bin
Khatam untuk dibeli kambingnya. Umar berkata, “Bilang saja kepada
majikanmu, kambing dimakan serigala”. Pengembala pun berkata, “Dimana
Alloh?”. Mendengar jawaban ini, Umar pun menangis.
2.Mentadabburi al-Quran
Kiat kedua untuk memenangi pertarungan dengan syetan adalah mentadabrui
al-Quran. Dalam berbagai ayat al-Quran, dikatakan bahwa merenungi dan
menghayati al-Quran akan berkorelasi dengan penambahan iman dan otomatis
syetan akan menjauh. Ketika berinteraksi dengan al-Quran, maka iman
akan bertambah. Dan inilah yang membedakan antara orang beriman dengan
munafiq. Orang iman akan bertambah imannya, sementara orang munafik
bertambah penyakit nifaqnya, sampai mati dalam keadaan kafir.
Attaubah 124.
“Dan apabila diturunkan suatu surah, maka di antara mereka (orang-orang
munafiq) ada yang berkata, “Siapakah di antara kamu yang bertambah
imannya dengan (turunnya) surah ini?” Adapun orang-orang yang beriman,
maka surah ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira”.
Jadi, merenungi al-Quran merupakan kebutuhan yang lebih besar
dibandingkan makan dan minum. Saat tidak makan, bahaya ektrimnya adalah
sakit. Sementara, kalau tidak tadabur al-Quran, konsekwensinya bukan
hanya mati secara fisik namun juga hati nurani. Hati akan terkunci untuk
menerima nasehat dan akhirnya mati dalam keadaan kafir. Qs Muhammad 24,
“Maka tidaklah mereka menghayati al-Quran, ataukah hati mereka sudah
terkunci?”
Dalam kondisi hidup yang penuh dengan fitnah, diharuskan kita selalu
mentadaburi al-Quran. Karena inilah sumber energi yang akan hadir untuk
mengalahkan syetan. Imam Ahmad bin Hambal, seorang sholeh, saat diminta
bantuan merukyah seseorang yang kesurupan jin. Sang Imam tidak bersedia
datang. Ia cukup mengirimkan sandalnya. Dan syetan pun langsung lari.
3. Komitmen untuk Selalu Berjamaah dengan Orang-orang yang Benar dan Jujur
Kiat ketiga adalah berkomitem untuk selalu berjamaah dengan orang benar
dan jujur dalam aqidah, ibadah dan akhlaq. Sebagaimana tercantum dalam
QS at-taubah 119. “Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada
Alloh, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar”
Orang yang sendirian akan relatif mudah terperangkap tipu daya syetan
dan tenggelam dalam perbuatan haram. Awalnya coba-coba namun akhirnya
menjadi kebiasaan. Saat syetan menggoda manusia, sebagian mereka saling
mendukung kelompok lainnya, sehingga kalau manusia sendirian, maka
syetan akan mudah menjadi pemenang.
Dalam islam, apa saja yang berjamaah, memiliki pahala yang besar,
misalnya sholat berjamaah, makan berjamaah, bepergian berjamaah, dan
lain-lain. Berjamaah akan memberikan kekuatan dan sinergi satu sama
lain. Seorang mukmin akan kuat karena disebabkan saudaranya. Jangan
bingung memilih ‘label’ jamaah. Karena dasar pemilihan jamaah berdasar
tuntutan al-Quran dan Hadits bukan atas dasar label, namun berdasarkan
kriteria yakni mereka yang benar dan jujur.
4. Memahami Islam secara Mendalam
Kita keempat adalah memahami islam dengan mendalam. Tidak mungkin orang
bodoh akan memiliki iman kuat sehingga memenangi pertempuran dengan
syetan. Dalam sebuah hadits, “Barangsiapa dikehendaki Alloh baik, maka
ia diberi pemahaman islam baik”. Syetan akan menyerah saat berhadapan
orang yang berilmu (paham), karena seorang faqih akan mengetahui tipu
daya syetan.
Ayat pertama al-quran yang turun menyeru tentang pemahaman (ilmu) bukan
solan jihad, sholat, dan ibadah lainnya. Karena semua ibadah tidak akan
diterima Alloh SWT kalau tidak didasari ilmu yang dimiliki. Jadi jangan
mengikuti sesuatu yang kita tidak mengetahuinya.
Jangan pernah bosan memahami islam, sebagai modal melawan syetan yang
tidak pernah berhenti menggoda manusia sampai qiamat. Perbanyak kajian
yang didasari kesadaran diri bahwa pertarungan dengan syetan tidak akan
pernah berhenti. Dan semoga kita dimudahkan mencintai ilmu al-Quran,
Sunah dan bersama orang-orang yang sholeh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar