Aku bertanya pada CINTA: “Wahai CINTA, apakah sebenarnya arti
dirimu??” CINTA menjawab: “CINTA adalah engkau patuh
terhadap-Nya, meski kau tak melihat-
Nya.Tapi engkau patuh karena engkau
merasa akan hadir-Nya. Sebab CINTA
bukan indera, tapi adalah rasa.” “CINTA adalah engkau takut akan
amarah-Nya, dan takut jika Ia
meninggalkanmu. Takut jika Ia tak
menyukaimu lagi. Lalu engkau
mencari-cari alasan untuk selalu dekat
dengannya, bahkan jika engkau harus menderita, atau yang lebih mengerikan
dari itu.” “CINTA adalah engkau menyimpan
segala harapan pada-Nya dan tidak
pada yang lain. Engkau tidak mendua
dalam harapan, dan demikian
selamanya. Cinta adalah engkau setia
menjadi budak-Nya, yang engkau hidup untuk-Nya dan mati untuk
kesukaan-Nya akan dirimu, hidup dan
mati untuk-Nya dan karena-Nya.
Engkau berusaha sekerasnya agar
engkau diakui, hanya sebagai budak,
sebagai hamba.” “Diatas segalanya, CINTA adalah
engkau merasa kasih sayang yang
tunggal yang tidak engkau berikan
pada yang lain, selain pada-Nya.
Engkau rindu akan hadir-Nya dan
melihat-Nya. Engkau suka apa yang Ia sukai dan benci apa yang Ia benci,
engkau merasakan segala ada pada-
Nya dan segala atas nama-Nya.” Aku lantas bertanya pada CINTA: “Bisakah aku merasakannya?” Lalu CINTA menjawab: “Selama engkau mengetahui hakikat
penciptaanmu dan bersyukur dengan
apa yang Dia beri, maka itu semua akan
kau rasakan, percayalah….” Aku pun Berteriak, “Wahai KAU SANG
MAHA PECINTA terimalah cintaku yang
sederhana ini, izinkanlah aku
merasakan cinta-Mu yang Maha
Indah…” Yukk.. Sahabat.. Jadi seorang hamba-
Nya yang meletakkan semua cinta
kepada-Nya di atas semua cinta... ^_^
dirimu??” CINTA menjawab: “CINTA adalah engkau patuh
terhadap-Nya, meski kau tak melihat-
Nya.Tapi engkau patuh karena engkau
merasa akan hadir-Nya. Sebab CINTA
bukan indera, tapi adalah rasa.” “CINTA adalah engkau takut akan
amarah-Nya, dan takut jika Ia
meninggalkanmu. Takut jika Ia tak
menyukaimu lagi. Lalu engkau
mencari-cari alasan untuk selalu dekat
dengannya, bahkan jika engkau harus menderita, atau yang lebih mengerikan
dari itu.” “CINTA adalah engkau menyimpan
segala harapan pada-Nya dan tidak
pada yang lain. Engkau tidak mendua
dalam harapan, dan demikian
selamanya. Cinta adalah engkau setia
menjadi budak-Nya, yang engkau hidup untuk-Nya dan mati untuk
kesukaan-Nya akan dirimu, hidup dan
mati untuk-Nya dan karena-Nya.
Engkau berusaha sekerasnya agar
engkau diakui, hanya sebagai budak,
sebagai hamba.” “Diatas segalanya, CINTA adalah
engkau merasa kasih sayang yang
tunggal yang tidak engkau berikan
pada yang lain, selain pada-Nya.
Engkau rindu akan hadir-Nya dan
melihat-Nya. Engkau suka apa yang Ia sukai dan benci apa yang Ia benci,
engkau merasakan segala ada pada-
Nya dan segala atas nama-Nya.” Aku lantas bertanya pada CINTA: “Bisakah aku merasakannya?” Lalu CINTA menjawab: “Selama engkau mengetahui hakikat
penciptaanmu dan bersyukur dengan
apa yang Dia beri, maka itu semua akan
kau rasakan, percayalah….” Aku pun Berteriak, “Wahai KAU SANG
MAHA PECINTA terimalah cintaku yang
sederhana ini, izinkanlah aku
merasakan cinta-Mu yang Maha
Indah…” Yukk.. Sahabat.. Jadi seorang hamba-
Nya yang meletakkan semua cinta
kepada-Nya di atas semua cinta... ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar