::: KETIKA MEMUSTUSKAN UNTUK SIAP MENCINTAI :::
Ketika memutuskan untuk siap mencintai,
selanjutnya kita harus bersiap
memasuki pintu gerbang cinta yang
sebenarnya. Ya. gerbang itu bernama
PERNIKAHAN.
MENIKAH bukanlah upacara yang diramaikan gending cinta, bukan
rancangan gaun pengantin ala
cinderella, apalagi rangkaian mobil
undangan yang memacetkan jalan. MENIKAH adalah berani memutuskan
untuk berlabuhnya cinta, ketika ribuan
kapal pesiar yang gemerlap
memanggil-manggil……
MENIKAH adalah proses
penggabungan dua orang berkepala batu dalam satu ruangan dimana kan
diuji sejauh mana pembuktian cinta
mereka yang sebenarnya.
Karena MENIKAH adalah proses
pengenalan diri sendiri maupun
pasangan kita. Tanpa mengenali diri sendiri, bagaimana kita bisa memahami
orang lain…?? Tanpa bisa
memperhatikan diri sendiri, bagaimana
kita bisa memperhatikan pasangan
hidup…?? Jika berani mencintai, Harus berani
menikahi. Khususnya bagi para kaum
lelaki. Jangan bisanya cuma obral janji.. Sana-sini banyak yang terlukai.
Akhrnya menumpuk sakit hati.
KARENA MENIKAH sangat
membutuhkan keberanian tingkat
tinggi, toleransi sedalam samudra, serta
jiwa besar untuk ‘Menerima’ apa yang ada dan apa adanya. Siapa yang berani mencintai, maka
harus bersiap untuk menikahi...
Bukankah dengan menikah, mereka
akan disejajarkan Rasululloh SAW
dengan mujahid fii sabilillah yang
dijanjikan akan mendapat pertolongannya! Karena kata beliau,
tiga golongan yang menjadi keharusan
Allah untuk membantu mereka adalah
orang yang menikah untuk
memelihara kesucian diri, budak yang
hendak membayar kemerdekaan dirinya, dan orang-orang yang
berperang di jalan Allah. [HR Ahmad,
Turmudzi, an-Nasa'i dan Ibnu Majah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar