Welcome to blog Angga Ardinata

Sabtu, 03 Maret 2012

contoh kecurangan ujian nasional

Syarat kelulusan Ujian Nasional yang dianggap berat oleh banyak orang kadang kala membuat sebagian dari mereka melakukan tindakan tidak terpuji. Keinginan untuk lulus atau meluluskan siswa dilakukan dengan cara-cara yang salah, salah satunya dengan berbuat curang pada saat pelaksanaan ujian nasional. Kita masih bisa mengingat dengan baik, betapa kecurangan dalam UN di beberapa daerah tahun lalu yang berbuntut panjang. Pemecatan, saling gugat, dan lainnya.

Kecurangan dalam ujian disinyalir tidak hanya dilakukan oleh siswa, tetapi juga kerap melibatkan oknum tidak bertanggung jawab lainnya. Beredarnya kunci jawaban melalui SMS misalnya, tentu hal ini tidak dapat dilakukan oleh siswa saja. Mereka tentu mendapat SMS dari orang luar, mungkin guru, mungkin pula pembimbing dari les privat, dan lainnya.

Lulus UN pasti menjadi dambaan setiap orang, baik siswa guru, dan juga orang tua. Tetapi, menghalalkan segala cara dan berbuat curang tidak akan membawa berkah bagi pelakunya. Oleh karena itu, menghadapi UN 2008 ini, mari kita berteriak dengan sekeras-kerasnya “Stop Kecurangan dalam UN Sekarang Juga!”.

Dari pengalaman, pengamatan, dan berbagai sumber bacaan beberapa motif kecurangan yang kerap dilakukan dalam ujian. Hal-hal berikut patut diwaspadai oleh rakan-rekan yang melakukan pengawasan UN mendatang. Pertama, kiriman jawaban melalui SMS. Ini merupakan motif yang paling ngetren dalam beberapa tahun terakhir meski membawa hand phone ke dalam ruangan UN dilarang. Tetapi, berbagai media melaporkan bahwa motif ini merupakan bentuk kecurangan dalam UN yang cukup tinggi.

Kedua, hati-hati dengan tissu! Sejatinya benda ini digunakan untuk mengelap keringat atau ingus. Tetapi, dalam pelaksanaan UN tissu kadang kala menjadi media yang digunakan untuk menulis jawaban dan dengan mudah dilihat dan diedarkan. Kadang kala dalam ujian, tissu dipakai siswa untuk mengelap kotoran pada Lembar Jawaban Komputer (LJK), untuk hal seperti ini tidak ada masalah. Jadi, jangan lagi ada jawaban di balik tissu!

Ketiga, siswa keluar ke WC. Dengan alasan yang sangat manusiawi, sejumlah peserta UN kadang kala meminta izin kepada pengawas untuk ke WC. Namun, ini juga kadang dimanfaatkan untuk berbuat curang. Dari cerita seorang rekan yang menjadi pengawas, dia menemukan bahwa di WC kadang kala tersimpan jawaban yang disiapkan orang tertentu. Nah, siswa yang ke WC tentu saja datang untuk mengambil jawaban yang terselip di sana.

Keempat, catatan kecil. Ini merupakan motif umum yang kerap digunakan oleh siswa dengan membuat catatan kecil dikertas yang kira-kira berukuran 10 x 10 cm yang berisi jawaban.
Add caption


Kelima, menulis dianggota tubuh yang tersembunyi. Dibagian-bagian tubuh yang sulit seringkali dijadikan media kecurangan dalam UN dengan menuliskan catatan tertentu atau jawaban yang dibuat orang tertentu.

Keenam, oknum tertentu yang nekad masuk ruangan UN. He..he.. kelihatan kurang masuk akal, tetapi dari pengakuan sejumlah pengawas UN di Sumatera Utara tahun lalu, inilah yang terjadi. Pengawas masuk ke ruangan UN dan memberikan jawaban. Nekad, nekad, nekad!

Ini merupakan motif yang patut diwaspadai dalam ujian karena hal demikian pernah dilakukan. Tentu kita berharap bahwa UN kelak akan berlangsung tanpa kecurangan dan siswa lulus juga tanpa kecurangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar